Manfaat Pengembangan MPA di Kabupaten Selayar - Sulawesi Selatan

1.).  Nelayan  -  Juma ali
Pelaku mpa ini bernama Juma ali bertempat didesa harapan, kecamatan bonto sikuyu  kabupaten kepulauan selayar , juma ali berumur 30 tahun dan mempunyai pekerjaan sebagai nelayan, dia sudah menjadi anggota mpa ini dan cukup lama bergelut dalam usaha mpa ini, dan pada saat program memberi dana bantuan untuk usaha mpa dia berkesempatan mendapatkan dana batuan sebesar Rp.1.000.000, dalam melakukan usaha mpa ini dia sering mendapattkan pelatihan yang didapatkan diantaranya dari program dari pelaku coremap II, dan dalam melakukan kegiaatan mpa dia berhasil sesuai bidang yang digelutinya, Secara singkat dia sudah lama dalam melakukan usaha ini namun sering ditemukan hambatan yang dihadapi, berupa alat tangkap belum maksimal,cuaca buruk, dan pada bulan desember sampai april ikan jarang sekali ditemukan.
Dalam proses kegiatan yang dia lakukan dari mpa meliputi cari ikan,kemudian tangkap, lalu dijual ke pasar, hasil yang sering di dapatkan dari hasil nelayan yaitu kepiting, dan dalam waktu 1 bulan dia bisa mendapatkan 80 kg kepiting dan 484 kg pertahun.
Selanjutnya pekerjaan tersebut dilakukan secara perorangan, dan pemasarannya menjual sendiri ke pengusaha local, secara teknis, dia sudah menguasi materi yang telah di berikan dari  mpa  dan masih perlu diadakan pembingbingan lebih lanjut.  Manfaat  yang di rasakan dari program coremap bagi keluarga juma ali dapat meningkatkan pendapatan keluarga, dan setelah  menjalankan mpa pendapatannya meningkat, yang sebelum adalah Rp.300.000perbulan menjadi Rp.500.000/bulan.
Dia berkomentar dan  mengucapan syukur dan terima kasih kepada pelaku  coremap II  karena dengan adanya dpl  di desa kami  sehingga kehidupan kami jauh lebih baik  semoga berlanjut program coremap fase  III.

2.   Budi daya lobster -  Pahri
Bertempat didesa pati kuya, kecamatan bonto, kabupaten kepulauan selayar, pelaku usaha mata pencahariaan alternatif ini bernama PAHRI ADI umur 32 tahun, dengan nomer kontak 085255415936,  kegiatan yang dilakukan yang digelutinya sekarang adalah budi daya lobster, yang sebelumnya basisnya adalah bertani. Pada saat dana di gelontorkan dia berkesempatan mendapatkan dana sebesar Rp.1.000.000.
Selama dia bergelut di mata pencahariaan alternatif  ini banyak mengalami kendala seperti keterbatasan modal untuk penyediaan bibit lobster yang banyak, Sering sekali di desanya diadakan  pelatihan atau pendampingan usaha mata pencahariaan yg  didapatkan dari para pelaku  coremap II, setelah melakukan pendamoingan usaha itu dan hasilnya berhasil. Ada beberapa hambatan yang sering di hadapi yaitu keterbatasan  kemampuan  permodalan  untuk  penyediaan  bibit  lobster dan solusinya dengan kehadiran  coremap II  didesa sangat membantu. Proses  kegiatan usaha ini meliputi cari,beli,pelihara, lalu dijual kepada pengusaha lokal. kemudian produk jasa yang di hasilkan diantaranya lobster, Ikan janu, dan Jumlah lobster yang di dapat dalam 1 tahun 1000 ekor, usaha kerjasama yang dilakukan usaha itu secara kelompok, pemasaran lokasi/target pemasaran yang dia lakukan adalah jual sendiri ke pengusaha  local. Dan secara teknis dalam penguasaan usaha mpa yaitu menguasai secara  penuh, karena sudah terlatih. Kemudian manfaat yang di rasakan bagi keluarganya pahri adalah  dapat menghidupi keluarga sehari-hari, dapat menyekolahkan anak, dan dapat membangun rumah. Manfaatnya bagi masyarakat lain yaitu dapat mengikuti  jejak yang dilakukan oleh pahri untuk masyarakat para nelayan sekitar. Setelah menjalankan mpa ada peningkatan pendapatan yang lumayan, yang sebelum adanya bantuan coremap II hasilnya rata-rata Rp.1.500.000/bulan, setelah ada coremap II menjadi Rp.2.000.000/bulan berarti ada kenaikan sebanyak Rp. 500.000/bulan.                                             Pahri berkomentar sebagai masyarakat nelayan, kami mengucapan terima kasih kepada pemerintah RI  dan bank dunia atas bantuannya  melalui coremap II yang sangat bermanfaat  bagi kesejahteraan masyarakat RI, khususnya masyarakat kab. Kepulauan  selayar yang termasuk lokasi program, dan juga pahri memaparkan  manfaatnya yang didapatkan dari program tersebut diantara lainnya, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan dapat memenuhi kebutuhan rumah tangga dan dapat menyekolahkan anak  ke jenjang yang lebih tinggi.

3..   Peternak dan pedagang sebagai mata pencahariaan alternatif
Taiyeb 43 Tahun dan Murtini 29 Tahun adalah pelaku usaha mata pencahariaan alternatif  yang  bertempat didesa batu bingkung, kecamatan pasimarannu, kabupaten kepulauan selayar.  Kegiatan usaha yang dilakukan adalah peternak dan pedagang.  Dalam mengikuti Pelatihan atau pendampingan yg didapatkan dari program adalah materi yang penyampaian dari LPSTK, LKM, MD ada peraturan yang menyatakan bahwa ketika  meminjam harus benar- benar  mampu menggantikan dana tersebut, apa dengan cara peternak /pedagang. pengalaman tiyeb melakukan usaha kegiaatan mpa adalah Sangat menguasi materi kerena belajar dari pengalamannya.
Dalam melakukan mpa ini hambatan yang sering di hadapi adalah  masih kurangnya dana, masih mencari dana untuk tambahan,dan didalam melakukan usaha tersebut kegiatannya meliputi prosesnya beli bibit kambing lalu dipelihara, Sedangkan martini dalam usaha berdagangnya itu, prosenya adalah beli bahan yang akan diperdagangkan misalnya makanan  ringan , beras, tepung, kemudian Taiyeb dalam beternak menghasilkan Kambing 5 ekor pertahun   sedangkan martini dalam berdagang hasilnya diantaranya makanan ringan,baras,jagung.
Dalam melakukan usaha ini dilakukan secara perorangan, dan pemasarannya dijual ke masyarakat disekitar, dan secara teknis dan materi yang dia telah dapatkan dari MPA,  dia sudah Mahir dalam melakukan usaha mata pencaharian alternatif. Setelah melakukan MPA ini banyak Manfaat yang dirasakan bagi keluarga taiyeb bisa menyekolahkan anak sampai keperguruan tinggi dan bisa. Dan manfaat bagi lingkungan desa tidak ada dampak  yang mengganggu lingkungan, Bagi masyarakat lain manfaatnya adalah Dulunya  masyarakat  jauh membeli bahan bahan  untuk keperluan rumah tangga, sekarang mereka tidak perlu lagi jauh jauh membeli bahan tersebut. Setelah  menjalankan MPA,dan sebelum adanya  Coremap II pendapatannya Rp. 15.000/perhari,  Setelah ada Coremap II Rp.40.000 Rp.50.000/perhari. Komentar  yang mereka kemukakan adalah Merasa Nyaman setelah adanya  Coremap bagi ada juga dampak yang di hadapi tapi tidak terlalu berat, untuk  menjalani semua itu. Manfaatnya  jelas sekali sangat membantu  kebutuhan keluarga, dan dapat menyekolahkan anak  saya sampai ke perguruan tinggi.

4.    Peternak   - Yaman
Desa bonea, kecamatan Pasimarannu, kabupaten Kepulauan selayar ada seseorang yang melakukan usaha mata pencahariaan alternatif yang bernama Yaman dengan nomer kontak 081355455896,   Usaha yang dia lakukan yaitu Ternak kambing, dan setelah ada program MPA dan ada bantuan dana dia berkempatan mendapatkan bantuan dana sebesar Rp. 4.000.000 (1x pinjam Rp. 2.000.000)(2x pinjam  Rp. 2.000.000).
Dalam melakukan usaha tersebut banyak pengalaman yang telah dimikinya melalui bimbingan coremap sehingga kegiaatan MPA nya menjadi lebih baik, sedangkan hambatan nya hampir tidak ada karena dia sudah berpengalaman, dan dalam hal masalah dana dari MPA kelompoknya setiap tanggal penyetoran tidak ada kelompok yang terlambat  semua lancar.
Dalam melakukan kegiatan proses usaha yaman tersebut diawali dengan Beli bibit kambing, betina dan jantan, setelah itu dalam selama kurun waktu 3 bulan dan jumlah kambingnya, Induk nya 40 ekor x 2= 80ekor sedangkan harga kambing dijual seharga per 1 ekor x 4.000.000, dan usaha ternak kambing tersebut dilakukan sendiri tidak berkelompok.

Dalam hal pemasaran ia jual ke pasar secara langsung sendiri, secara teknis dia sudah mahir dalam mpa tersebut. Sedangkan dalam usaha tersebut berjalan dengan baik dan lancar sehingga dapat memenuhi kebutuhan keluarga dan dapat menyekolahkan anaknya samapai sarjana, dan manfaat bagi lingkungan desa adalah tidak ada yang berpengaruh dalam usaha yaman yang ia lakukan sehari hari. Sedangkan bagi masyarakat lain di daerahnya sangat bermanfaat karena sekarang masyarakat tidak perlu jauh jauh menjual penghasilannya, tapi sekarang dijual dikampung sendiri. Sebelum adanya mpa penghasilan mereka cuma mendapatkan  50% dari total penghasilan yang dia dapatkan, setelah adanya mpa mereka mendapatkan 75% dari pedapatan tersebut.  Yaman berkomentar dengan adanya mpa mereka senang  karena bisa mendapatkan  modal tambahan untuk membeli bibit kambing .

5.     Usaha jual beli ikan basah dan kering  - Nurwahidin
Nama pelaku mata pencahariaan alternatif ini bernama Nurwahidin bertempat didesa tambolongan Kecamatan bontosikuyu Kabupaten kepulauan selayar, dan berumur 35tahun. Jenis  kegiatan yang dilakukan usaha MPA itu adalah Jual beli ikan kering & basah (ikan es). Saat dana cair dari program coremap tersebut nurwahidin berkesempatan mendapat bantuan dan sebesar Rp.2.000.000, dalam melakukan kegiaatan MPA,  dia tidak menanam pada saat musim teduh, karena hasilnya kurang.  Dalam melakukan usaha itu hambatan yang  sering di hadapi  adalah kurang nya modal, dan lokasi yang musiman. Saat diberi bantuan modal dari coremap pada waktu  yang  tepat sesuai musim maka usahanya berhasil dan sangat memuaskan katanya. Dalam proses kegiatan usaha nya diawali Beli tali secukupnya, pembibitan, selanjutnya dibawa kebentangan, selanjutnya menunggu waktu untuk di panen. Jumlah 100kg/bulan,  dan pemasaran dilakukan secara local. secara teknis dia sudah menguasai materi MPA.
Manfaat yang dirasakan bagi keluarga  setelah melakukan usaha MPA ini adalah bisa menunjang kebutuhan keluarga, sedangkan bagi lingkungan desa Tidak merusak terumbu karang.
Bagi masyarakat lain, nurwahid sebagi contoh yang baik. Dalam melakukan usaha MPA ini dia mempunyai peningkatan  pendapatan, Sebelum adanya bantuan dari Coremap II penghasilannya  hanya Rp.100.000/bulan, setelah mendapatbantuan bisa meningkat menjadi RP.150.000/ perb ulan. Dia berkomentar sebagai masyarakat petani Rumput laut berjemur dilaut sangat melelahkan, dikala panen  dengan hasil yamg sangat buruk  sehingga dia ikut dalam program usaha mpa.

6.   Usaha Budidaya lobster - Ernawati
Dia bernama ERNAWATI umur 28 tahun dengan nomor kontak 085255641859  bertempat tinggal didesa Bonerote Kecamatan Pasimarannu Kabupaten Kepulauan selayar, sebagai pelaku usaha MPA.  Jenis  Kegiatan usaha yang dia lakukan yaitu budi daya lobster, pada ssat dana tutun dari program dia berkesdempatan mendapatkan bantuan dana sebesar Rp.2.107. 150 dan yang dua Rp.2.500.000 Total nya Rp.4.107.150  dan Pelatihan atau pendampingan  yg  didapat kan dari program mendapatkan bimbingan dari MD/LPSTK, sedangkan hambatan yang sering dihadapi adalah konsumen yang selalu menunggak/berhutang dan di bayar tidak tepat waktu sehingga menghambat modal yang dibutuhkan, dan memberikan kesempatan kepada konsumen  dengan supaya dicicil/kredit setiap hari.
Sedangkan proses kegiatannya meliputi diawali dengan Barang dipesan langsung dari makasar dan selayar dan di pasarkan dan dijual langsung ke kios dan di pasarkan keliling. Produk yang dihasilkan meliputi beras,terigu,gula pasir. Dan jumlahnya dalam penjualan Beras 100kg, Terigu 240kg , Gula pasir 100kg dalam perbulan. kemudian kerjasama anggota kelompok dalam usaha ini sangat baik .  dan pemasaran/target pemasaran yang dia inginkan di Bonerote dan sekitarnya. Lalu Penguasaan teknis  MPA dai sangan menguasai, dan sangat perlu bimbingan ke depan.

Manfaat  yang di rasakan bagi keluarga setalah menjalankan usaha MPA ini meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan keluarga, sedamgkan bagi lingkungan desa tidak merusak lingkungan atau terumbu karang, karena usaha ini tidak merusak. Kemudian manfaat bagi masyarakat lain adalah dapat terpenuhinya kebutuhan disekitar daerah.  jumlah  peningkatan  pendapatan setelah  menjalankan MPA dan sebelum adanya MPA Rp.450.000 setelah adanya MPA meningkat menjadi Rp.1000.000, dan ernawati berkomentar bahwa untuk coremap adalah proses kredit yang tidak terlalu berbelit belit seperti di program yang lain dan sangat sederhana dan sangat membantu dan bisa meningkatkan kesejahteraan keluarga.

7. Usaha Mata pencahariaan alternatif
Nama pelaku usaha MPA ini diantaranya Arfih  (081354998784), H.Jafar , Jerana, bertempat didesa majapahit kecamatan pasimarannu kabupaten  kepulauan selayar, jenis kegiatan yang mereka lakukan diataranya  pertukaran, rumput laut, dan jualan, sedangkan pelatihan atau pendampingan yg didapat kan dari program adalah materi tentang cara melakukan usaha yang baik. Dalam melakukan usaha MPA ini mereka Jatuh bangun namun  akhirnya berhasil. Sedangkan  hambatan yang sering dihadapi adalah kurangnya dana yang disalurkan dari program sangat terbatas, dan  solusinya yaitu dana mereka minta ditambahkan setelah pengembalian dari tiap peminjam dibulan berikutnya. Kemudian proses kegiatan usaha ini meliputi diantaranya  Petani  rumput  laut awalnya membeli tali dan bahan lainnya yang di butuhkan kemudian melakukan pembibitan dan pemeliharaan, dan hasilkannya.
Kerjasama pemasarannya rumput laut dijual secara lokal.  Dan penguasaan teknis  MPA sangat mengusai secara penuh.

Disaat usaha MPA ini berjalan dengan lancar maka manfaat yang di rasakan bagi keluarga bisa meningkatkan taraf hidup keluarha dan manfaatnya  bagi lingkungan desa adalah baik karena kegiatan ini tidak merusak ekosistem laut.  Kemudian bagi masyarakat lain adalah masyarakat lain mulai mengikuti dan bersemangat ikut seta menanam rumput laut.
jumlah peningkatan pendapatan setelah menjalankan MPA Rp.150.000 pendapatan awal sebelumnya setelah adanya MPA menjadi Rp.300.000. Mereka berkomentar sangat bersyukur dengan adanya MPA ini dan manfaatnya sangat membantu taraf hidup keluarga.

8.   Usaha Pukat ikan – jalang
Nama Pelaku usaha MPA ini adalah Jalang berumur 40 Tahun bertempat didesa polasi kecamatan bonto sikuyu Kabupaten selayar. Jenis usaha yang dilakukan adalah kegiatan Pukat ikan dan pada saat proram coremap ada bantuan dana dan dia berkesempatan mendapatkan bantuan dana sebesar Rp.1.000.000.
Hambatan yang sering di hadapi adalah masih terbatasnya peralatan yang dimiliki,peralatan yang terbatas, jalang memoohon tambahkan peralatan, dan  mohon bantuan persediaan. Dalam proses usaha tersebut proses  kegiatannya meliputi membeli bahan bahan, dan memproses hingga sampai dipakai oleh konsumen. Usaha tersebut menghasilkan Ikan kepiting, dengan Jumlah 70kg  perbulan. Setelah mendapatka hasil nya jalang melakukan pemasarannya ke daerah bamtang, dan dalam melakukan kegiatan usaha mata pencahariaan alternatif ini dia sangat menguasai secara penuh. Dan selama usaha ini berjalan Manfaat  yang di rasakan dari usaha MPA ini bagi keluarga baik karena kehidupan keluarga lebih baik dari sebelumnya. Sedangkan bagi lingkungan desa mempunyai pengaruh baik karena kegiatan ini tidak merusak  ekosistem terumbu karang. Dan setelah menjalankan MPA ini jumlah  peningkatan pendapatannya Rp. 600.000  yang sebelumnya hanya 400.000 , dia berkomentar bahwa usaha ini baik sekali  untuk perkembangan nya.

9.    Usaha jual beli sembako - ariswati
Bertempat didesa barugala kecamatan bontomanai kabupaten Kepulauan selayar, yang bernama Ariswati Umur 51Tahun selaku usaha mata pencahariaan alternatif, dengan latar belakang pekerjaanya dulu adalah bertani.  Dalam melakukan usaha MPA ini ariswati melakukan kegiatan  usaha jual beli sembako, dan pada saat ada bantuan dana dari program coremap dia berkesempatan mendapatkan bantuan dana  sebesar Rp.2.000.000 sedangkan basic usaha nya dulu adalah jualan kue tradisional. dalam melakukan usaha MPA ini sering diadakan Pelatihan  atau pendampingan  yg  didapat kan dari program bimbingan dari MD/LPSTK, dan  pengalamannya ariswati dalam  melakukan kegiatan MPA ini menjadi lebih baik dan memahami.
Dalam usaha ini hambatan yang di hadapi Masih kurangnya dana bantuan yang didapatkan, untuk melakukan usaha MPA ini, dan solusi adalah mencari tambahan dana.  Dalam usaha MPA yang dilakukan ariswati adalah kegiatannya meliputi pembelian barang secara langsung. Dan Produknya diantaranya Gula, sabun (dll kebutuhan RT).
Dalam usaha jual beli sembako dilakukan secara Perorangan, sedangkan pemasaran meliputi daerah Lokal (dirumah ). Dalam melakukan usaha ini ariswati  dalam penguasaan teknis  MPA masih harus ditingkatkan.
Manfaat  yang di rasakan bagi keluarga setelah menjalankan MPA ini adalah kebutuhan sehari hari dapat terpenuhi. Sedangkan manfaat bagi masyarakat lain yaitu dapat  membeli kebutuhan sehari-hari, karena dekat dengan tempat tinggalnya. Dalam melakukan usaha ini terdapat peningkatan  pendapatan sebesar Rp.100.000/bulan. Dan dia berkomentar sebelum adanya coremap usahanya masih jual kue tradisional setelah ada coremap, dengan adanya pinjaman dana bergulir maka dia dibuka usaha jual beli sembako.

10.   Usaha jaring lobster- Arsing
Nama  pelaku usaha mata pencahariaan alternatif ini adalah Arsing umur 30 tahun dengan nomer kontak   081355296913 bertempat didesa  kahw  kecamatan bontoharw  kabupaten  kepulauan selayar. Dengan kegiatan usaha kerambat tancap setelah ada usaha MPA ini, dia menjadi seorang nelayan penjaring lobster. Dan pada saat program usaha MPA ini memberikan bantuan dana dia berkesempatan mendapatkan bantuan dana sebesar  Rp.1.000.000. Dan pelatihan atau pendampingan yg didapatkan dari program usaha MPA ini adalah  melakukan pelatihan kerambat tancap, dan sebelum ada pelatihan banyak hambatan tapi setelah ada pelatihan hambatan sudah kurang.

Dalam melakukan usaha ini hambatan yang sering dia dihadapi adalah kurangnya modal yang digunakan untuk usaha MPA tersebut. Kegiatan usaha tersebut meliputi mengumpulkan bahan, menentukan lokasi, mendirikan keramba, memasang jaring, memasukan bibit lobster. Dan hasil tangkapanya adalah Ikan loster, dan Jumlahnya 150kg/6bulan, lobster sn super Rp. 150.000/kg   lobster sn tikus Rp.250.000.
Kerjasama yang dilakukan antar anggota kelompok baik , target pemasaran adalah  mengekspornya ke luar negri.  Dalam usaha ini arsing dalam penguasaan materi MPA sudah Mahir. Dalam melakukan kegiatan usaha MPA ini manfaat  yang di rasakan memuaskan bagi keluarga, ada peningkatan pendapatan dari sebelumnya. Dan manfaat bagi lingkungan desa adalah Tidak ada masalah, sedangkan bagi masyarakat lain, tidak ada masalah . dan  jumlah  peningkatan  pendapatan setelah  menjalankan MPA adalah Pendapatan awal  100.000 setelah ada MPA 150.000, dan Arsing bekomentar  dia dapat merasakan banyak sekali hambatan tetapi setelah lama kelamaan sudah bisa diatasi dan hasilnya sangat memuaskan.

11.    Usaha Budi daya ikan Karang  - abdul rauf
Nama pelaku MPA ini bernama abduk rauf  085399752727  dan Tangkala yang bertempat didesa bontolebang kecamatan bontoharu kabupaten kepulauan selayar. Kegiatan yang dilakukan yaitu  budi daya ikan karang. Dan pelatihan  atau pendampingan yg  didapatkan dari program adalah materi budidaya ikan karang, dalam melakukan usaha tersebut pengalaman kegiatan MPA yang mereka lakukan telah berhasil, namun masih ada hambatan yang di hadapi  yaitu Pemasaran (ikan murah), perlu ada solusi yang sangat membantu.   Sedangkan proses kegiatan  usaha tersebut meliputi pembuatan keramba, pembelian bibit, pemeliharaan bibit (dikasih makan 2xsehari), dan pembersihan keramba, setelah itu baru panen. Dan hasilnya Ikan yang siap dipanen.  jumlah Ikan yang sudah siap dipanen Tanokala sebesar Rp.9.460.000 (hasil panen)

Kemudian  kerjasama yang dilakukan anatara anggota kelompok yaitu semua mencari harga tertinggi diluar desa, dan  pemasaran di daerah boner, dan menjualnya pada pengusaha pembeli ikan dibenteng. Dan sipembeli di selat benteng sebelah timur desa.
Dengan penguasaan teknis MPA  menguasi penuh, dan setelah usaha ini berjalan dengan baik  manfaat  yang di rasakan bagi keluarga adalah adanya peningkastan pada ekonomi keluarga. Sedangkan bagi lingkungan desa  adalah tidak mempengaruhi terunbu karang,dan terjalin keakraban pada tetanggga dengan kerja sama pembuatan kerabah, alat tangkapnya juga ramah lingkungn  lingkungan. Sedangkan bagi masyarakat lain pada saat Pasca panen banyak masyarakat lain yang mengikuti jejaknya membuat keramba untuk budi daya ikan karang. Dengan usaha MPA berhasil maka ada peningkatan pendapatan setelah menjalankan MPA yang dulunya 1 juta sekarang menjadi 1juta lebih. dia berkomentar bahwa aktifitas sehari-hari lebih padat karena mencari ikan ikan kecil untuk di berikan kepada ikan yang dibudidayakan .

12.    Usaha Perikanan – Ahmad
Ada pelaku usaha mata pencahariaan alternatif yang bernama Ahmad dengan nomer kontak 085756986859 dan salahudin dengan nomer kontak 081543290680, yang bertempat tinggal di desa bujanga sombaia kecamatan bontosikuyu kabupaten kepulauan selayar.  Usaha kegiatannya adalah perikanan dan jual beli bensin. Sedangkan dalam melakukan usaha tersebut ada sedkit hambatan yang dihadapi  yaitu Modal, oleh karena itu kegiatan usaha ini agak sedikit terhambat. Setiap hari ahmad melakukan kegiatan usaha penangkapan ikan dilaut, dan hasil dari penangkapan tersebut dihasilkan Ikan 0,5ton perbulan.  Usaha ini dilakukan secara perorangan dan pemasrannya dijual ke pasar lokal, sedangkan pengetahuan yang dimilki oleh dia dalam usaha MPA dapat dikatakan sudah mahir.
Selama kegitan usaha ini berjalan dengan bail, maka manfaat yang dirasakan bagi keluarganya adalah  mampu memenuhi segala kebutuhan rumah tangganya.  Sedangkan manfaat bagi lingkungan desa adalah tidak berpengaruh karena penangkapan ikan tidak merusak terumbu karang, sementara usaha MPA ini berjalan dengan baik maka pendapatnnya terjdi peningkatan  pendapatan sebesar Rp.500.000 . dan dia berkomentar bahwa aktifitas sehari hari lebih padat karena mencari ikan ikan kecil untuk di berikan kepada ikan yang di budidayakan.

13.   Usaha Nelayan – Dahlan
Seorang pelku usaha mata pencahariaan alternatif yang bernama  Dahlan dengan nomer kontak    085341978173 dan bertempat tinggal didesa pamatata kecamatan bontomatene  kabupaten kepulauan selayar, kegiatan usaha yang dilakukan sekarang sebagai nelayan sebelumnya dia bekerja sebagai petani. Pada saat dia menjadi anggota usaha MPA dan adanya bantuan dari coremap maka dia mendapatkan dana bantuan sebesar Rp.2.000.000.
Sementara itu dalam melakukan kegiatan usaha  MPA ini dia berhasil dan menguntungkan. Saat usah tersebut berjalan dahlan sering sekali mengalami hambatan yang di hadapi, misalnya pada musim timur tidak bisa melaut karena keadaan cuaca, solusinya tambahan modal supaya bisa meningkatkan peralatannya agar pada saat musim yang lain dia dapat menangkapap ikan yang banyak.  Dalam melakukan usaha tersebut ada ada beberapa tahapan sederhana diantarnaya mencari menangkap dan dijual, setelah dia melaut maka hasilk yang didapatkan adalah Ikan gurita dengan Jumlah 90kg perbulan, dalam melakukan usaha ini dilakukan secara perorangan sedangkan pemasarannya dilakukan sendiri dan dijual secara lokal
Didalam usaha tersebut ahmad merasakan manfaatnya diantaranya manfaat  yang dirasakan bagi keluarga dapat meningkatkan taraf hidup. Kemudian manfaat bagi masyarakat lain adalah sebagai contoh yanga baik bagi para nelayan sekitarnya. Dalam melakukan usaha tersebut ada peningkatan  pendapatan yang tadinya 700.000 sekarang sudah mencapai 1.000.000. dan dia berkomentar  dan mengucapan syukur dan terima kasih kepada pelaku coremap karena berkat adanya MPA taraf kehidupannya dapat meningkat meskipun sedikit.

14.    Usaha kios dan pengeringan ikan  - Pelaku MPA
Ada beberapa orang yang melakukan kegiatan usaha MPA ini diantaranya namanya adalah Nuryati, Sari alang, Muh.Rum dengan nomer kontak 081543431379 dan 081543176834 dengan bermukim di desa menara indah kecamatan bonto mateng kabupaten kepulauan selayar.  Jenis usaha yang mereka lakukan meliputi kegiatan kios, pengeringan ikan, rumput laut . dan pada saat program MPA ini menggelontorkan dana pinjaman , mereka berkesempatan mendapatkan bantuan dengan Jumlah dana diantaranya 1.000.000, 1.500.000, dan 2.000.000. dalam melakukan usaha MPA ini selalu ada pelatihan atau pendampingan  yg  didapatkan dari coremap II melalui LPSTK tentang cara budi daya rumput. Mereka mempunyai pengalaman dalam mel;akukan kegiatan usaha MPA yaitu Maju mundur, karena ada beberapa hambatan sering dihadapi yang diantaranya permasalahan pada modal dan penjualan, sering ada penyakit pada rumput laut, Solusinya adalah pinjaman dana dari LKM atau dana bergulir yg ada didesa.  Dalam melakukan usaha ini proses kegiatannya meliputi pembelian bahan baku atau bibit, pengikatan, penanaman, pemelihaan , panen. Sedangkan produk yang dihasilkan dalam usaha tersebut yaitu rumput laut, dan  jumlah dihasilkan 500kg/700kg perbulan, dalam melakukan usaha pemasarannya yaitu mencari pasar mana yang tinggi itu yang diberikan/dijual,  dalam kegiatan  usaha MPA ini secara teknis dia sudah mahir dan dikuasai secara penuh. Seiring dengan berjalanya usaha tersebut dia merasakan manfaat yang di rasakan bagi keluarganya diantaranya sudah  bisa mencukupi kehidupan sehari hari, dan manfaat bagi lingkungan desa tidak mempengaruhi terumbu karang. Sedangkan manfaat bagi masyarakat lain adalah masyarakat lain ingin meniru untuk mengelola rumput laut juga. Dan peningkatan pendapatan setelah menjalankan MPA 500.000/perbulan menjadi 600.000/perbulan. Dia pun berkomentar  dalam suka dan duka menjalani usaha MPA ini sukanya karena pekerjaan tidak terlalu berat dan dapat mengahsilkan pendapatan yg lumayan untuk kebutuhan sehari hari, sedangkan dukanya kalau terjadi penyakit pada budidaya rumput laut terkadang mengalami kerugian dan modal yang belum dilunasi sehingga sulit untuk mengangsur .

15.    Usaha kue tradisional –Hj.Aridaeng
Bertempat tinggal didesa bontosungu kecamatan bontoharu kabupaten kepulauan selayar yang bernama HJ.Aridaeng  umur 60 tahun, Kegiatan usaha yang dilakukan adalah  jual kue tradisional di pasar. dalam program MPA ini diadakanya suatu bantuan dana dari program MPA ini, dan dia berkesempatan mendapatkan bantuan dana yang dipinjam Rp.1.000.000. sealin itu dari pihak program MPA ini sering diadakan pelatihan atau pendampingan yg sosialisasi /penyampaiannya dilakukan LKM.  Kemudian dia tealah banyak mempunyai pengalaman melakukan  kegiatan MPA dan hasilnya berhasil dengan baik.
Selama melakukan kegiatan usaha ini  hambatan yang di hadapi belum ada hambatan, karena program ini baru berjalan 5 bulan.  Sedangkan Proses usaha tersebut  meliputi kegiatan pembutan kue dilakukan dirumah, kemudian dipasarkan dipadang & benteng, sedangkan produk dijual adalah kue tradisional kalakere,Borobudur  dan Jumlahnya kira-kira 200sampai 300 buah/ perhari. .
Dalam melakukan usaha tersebut dia memperkerjakan 1 orang anggota , sedangkan kelompok anggota yang lain bekerja/membuat kue dirumah masing masing, kemudian pada saat memasarkan produk dan dipasarkan secara langsung oleh pelaku usaha, di pasar padang dan pasar benteng, bahkan pembeli datang ke lokasi pembuatan kue (rumah). Maka dari itu usahanya berjalan dengan laris dan mengusai materi dari MPA  dan mengusai tehnik pembuatan kue tradisional. Selama usaha itu berjalan manfaat  yang di rasakan bagi keluarga, Pelaku usaha mampu menyekolahkan samapai cucunya sedangkan manfaat bagi lingkungan desa yaitu tamu tamu dari luar desa sering mencari kue tradisional untuk di bawa pulang sebagai oleh-oleh. Sedangkan manfaat agi masyarakat lain adalah masyarakat yang membutuhkan kue tradisional bisa dating ke tempat ini karena disini tidak pernah kehabisan stock.  Selama usaha ini berjalan dengan lancar  ada jumlah peningkatan  pendapatan setelah  menjalankan MPA ini,  Pendapatan awal 1.000.000/bulan  peningkatannya kira-kira 1.500.000/bulan. Dan pelaku usaha MPA ini berkomentar masih perlu tambahan modal  masih untuk memebeli peralatan karena masih  menggunakan oven pembakaran biasa.

16.    Usaha  Abon ikan   –  Andi Raja
Di desa bonto lampangan kecamatan kuki kabupaten kepulauan selayar menyimpan seorang usaha pencahariaan alternatif yang bernama Andi raja berumur 43 Tahun, dulunya dia seorang petani setelah melakukan usaha MPA ini dia menjadi penjual abon ikan di pasar, dalam menjadi anggota  dari pihak program coremap II melalui LKM  program bantuan dana dan andi berkesempatan mendapatkan dana bantuan sebesar 10.000.000. Dalam melakukan usaha MPA ini dia sering mendapatkan pelatihan  atau pendampingan  yg  didapat kan dari P2KP di desanya. Dalam melakukan usahanya ini  dia lumayan berpengalaman Pengalaman namun tidak luput dari hambatan yang di hadapi seperti kurangnya modal usaha untuk menunjang usahanya itu. Di dalam melakukan usahanya itu proses kegiatannya meliputi pembelian ikan ,dimasak, lalu dipisahkan dari tulang, dan  diberi bumbu lalu digoreng sampai matang, kemudian adonan  direbus dikukus peres dan kemaskan, dan produk siap dipasarkan.  Dalam sehari ia bias membuat 5000 bungkus dengan rincian 100 bungkus dengan 50 ekor ikan. Dalam melakukan pemasaran tergantung dari permintaan .
Secara singkat dia sudah lumayan lama dalam melakukan usaha MPA ini dan banyak  manfaat yang dirasakan, contohnya bagi keluarga dia dapat mencukupi ke butuhan keluarga sehari-hari sedangkan manfaat bagi lingkungan desa yaitu banyak mengikuti usaha pembuatan abon tersebut,  sedangkan bagi masyarakat lain banyak yang ingin mengikuti usaha tersebut. Dalam melakukan usaha tersebut dia merasakan ada peningkatan  pendapatan  dengan pendapatan awal 1.000.000/bulan  dan peningkatan kira kira kira 1.750.000/bulan, pelaku usaha MPA ini sangat senang dan dia berkomentar dalam usaha pembuatan abon ikan itu dia mengatakan dukanya dalam melakukan usaha MPA ini adalah fasilitas dan bahan lengkap sedangkan pemasaran belum terjamin  karena tidak adanya promosi pemasaran sehingga masih perlu tambahan modal untuk pemasarannya dan peralatannya masih menggunakan oven pembakaran biasa.

17.     Usaha Kios  -  Hasnah
Di sebuah desa lailoyoban kecamatan bontosikuyu kabupaten kepulauan selayar ada seorang usaha mpa yang bernama hasnah berumur 37 tahun, dan basic dia sebelumnya adalah seorang petani.  Dalam melakukan usaha ini di mendapatkan bantuan dana 2x sebesar Rp.1.200.000 dan  2.500.000. usaha yang dia gelutinya ini sangat berhasil dengan apa yang diharapkan karena  dia sering mendapatkan bimbingan dan pelatihan. Tetapi dalam melakukan usaha tersebut sering  hambatan yang di hadapi, tapi semuanya itu dapat diatasi olehnya, dalam usahanya tersebut proses kegiatannya meliputi awalnya beli kulkas untuk pembuatan es batu tapi belum begitu memuaskan, dan mengalihkan usahanya untuk beli barang campuran, misalnya beli gula, terigu , biscuit rokok ,mie sedap , mie soto. Dan kerjasama anggota dalam melakukan usaha mpa ini  Tidak ada masalah, begitu juga dengan pemasarannya tidak begitu terlalu sulit, lokasi pemasarannya secara lokal, diwilayah sendiri.
Dalam melakukan usahanya ini dia menguasaan teknis mpa secara penuh, sehingga dia untung dalam melakukan usaha MPA ini,manfaat yang di rasakan bagi keluarga adalah sudah bisa mencukupi ke butuhan keluarga sedangkan bagi lingkungan desa dampaknya tidak ada tapi manfaatnya tidak begitu penting, karena terumbu karang baik maka ekosistem lautnya  semakin banyak  atau biota laut melimpah. Sedangkan bagi masyarakat lain adalah untuk memudahkan barang barang yang akan dibutuhkan untuk kepentingan sehari hari, sehingga masyarakat tidak perlu jauh jauh membeli brang kebutuhan sehari-hari. Dan dia merasakan ada peningkatan  pendapatan setelah  menjalankan MPA dengan pendapatan awal tidak begitu memuaskan tapi dengan ada dana dari coremap untuk dijadikan dana  simpan pinjam maka pinjaman itu begitu memuaskan dengan usahanya itu. Dan dia berkomenta dalam melakukan MPA tak ada masalah yang berarti.

18. Usaha Ikan asin -  Siti jaenah
Siti hajaeni umur 40 tahun adalah seorang pelaku usaha mpa yang bertempat tinggal di desa parak kecamatan bontomanai kabupaten kepulauan selayar, dalam melakukan usaha ini dia menjadi anggota mpa ini dan banyak keuntungan yang ia dapatkan dari program mpa ini contohnya dia berkesempatan mendapatakan bantuan dana sebesar 1.000.000.
Secara singkat  dalam usaha mpa ini dia tergantung musim dalam melakukan usaha ini, musim ikan dan musim tidak ada ikan, seain itu juga ada hambatan yang dihadapi modal , solusinya penambahan modal, membentuk arisan, mencari usaha usaha lain. Dalam sebulan dia dapat menghasilkan 40 kg samapi 80 kg perbulan. pemasaran local dilakukan dari pengolah langsung ke pembeli di pasar, sedangkan kemampuannya dalam penguasaan teknis mpa adalah tehnik pengusaan pengolahan masih perlu di tingkatkan.
Secara singkat usaha tersebut sudah dilakukan cukup lama dan ada manfaat  yang di rasakan cukup baik bagi keluarga yaitu kebutuhan pokok sehari hari bisa terpenuhi semua dan pemakaian dalam jngka waktu tertentu/hari.  Dalam melakukan usah itu ada jumlah peningkatan pendapatan setelah  menjalankan mpa ada tambahan sekitar 75.000 dan siti jaenah berkomentar bahwa sangat dirasakan manfaat nya dan sangat membantu keluarga.

19.    Usaha pedagang kaki lima – Rabina
Berikut ini adalah seorang pelaku usaha mata pencahariaan alternatif yang bernama Rabina umur 40 tahun dengan nomer kontak 081343739448, bertempat didesa lowa kecamatan bontosikuyu kabupaten kepulauan selayar. Dia adalah seorang pedagang kaki lima sedangkan dulunya adalah seorang petani rumput laut, dan pada saat ada program mpa dia ikut menjadi anggota dan pada saat program mpa mengeluarkan dana bantuan dia berkesempatan mendapatkan bantuan sebesar 2.000.000, seiring dengan kegiatan tersebut dia sering mendapat pelatihan atau pendampingan yang didapatkan dari program dan hasilnya dia cukup baik, sedangkan pengalaman melakukan  kegiatan mpa cukup maju, meskipun kadang yang dihadapi hambatan yang utama yaitu modal kurang, dia meminta kepada pihak program agar mendapatkan tambahan modal dari lkm, dalam menjalankan usahanya tersebut dia mendapatkan manfaat yang cukup dirasakan bagi keluarga yaitu dapat meningkatkan taraf hidup, sedangkan bagi lingkungan desa tidak mempengaruhi terumbu karang, sehingga dampak positifnya masyarakat lain mengikuti  jejak yang ia lakukan dalam usaha mata pencaharian alternatif lain. Dalam usahanya tersebut ada peningkatan pendapatan sebesar 150.000/bulan , dan rabina berkomentar bahwa dengan adanya bantuan dari lkm usahanya berjalan dengan lancar dan meningkatkan taraf hidup.

20. Usaha Budi daya Rumput laut – dg. Paerok
Dg paerok 45 tahun dengan nomer kontak 082188326126, dan syamsudin 47 tahun 081543256558, adalah seorang pelaku usaha mpa yang bertempat tinggal didesa bungaiya kecamatan bontomatene kabupaten kepulauan selayar, usaha yang dilakukanya adalah budi daya rumput laut dan pedagang/kios. Pada saat program menggelontorkan dana untuk membantu para anggotanya die berkesempatan mendapatkan bantuan sebesar 3.000.000, dan 4.000.000, sedangkan dalam melakukan usah tersebut sering ada pelatihan atau pendampingan usaha yang  didapat kan dari program adalah materi tentang manajemen kelompok dan pelatihan mpa di makassar  dalam kategori budi daya rumput laut, sedangkan hambatan yang utama modal yang terbatas sedangkan harga bibit laut tinggi selain itu masyarakat juga belum paham betul cara budi daya rummput laut yang baik dan benar, solusinya meminjam modal di lkm, dan terus mengadakan latihan cara budi daya dengan tenaga teknis yang berpengalaman di bidang ini. Dalam melakukan Proses budidaya rumput laut diawali menyiapkan tali, membeli bibit, mengikat rumput, dan menunggu hingga panen. Setelah itu baru yang dihasilkan adalah rumput laut yang sudah dikeringkan dan siap dijual, dan jumlahnya 100kg/40 hari dalam 1x panen. Dalam usaha ini dilakukan secara perorangan, sedangkan kerjasama pemasaran anggota/lokasi pemasaran yaitu masing masing mencari harga yang tinggi harga penawarannya.
Dalam penguasaan teknis mpa mereka sudah mahir, sehingga berdampak positif yaitu manfaat  yang di rasakan bagi keluarga adalah bisa mencukupi kebutuhan keluarga sehari hari dan meningkatkan penghasilan sebesar 300.000/bulan , dan meningkatkan pendapatan keluarga sedangkan bagi lingkungan desa mengurangi pengerusakan terumbu karang, bagi masyarakat lain memotivasi masyarakat untuk budidaya rumput laut, dan Rp. 300.000, dan dia ber komentar sukanya meningkatkan pendapatan keluarga, selain itu budi daya rumput laut tidak terlalu menguras waktu, dukanya ada hama yang menyerang rumput laut dan rumput laut tidak berhasil.

21.  Usaha  Nelayan  - Zakaria
Di desa bonto borusu kecamatan bontoharu kabupaten kepulauan selayar, menyimpan seorang pelaku usaha mpa yang bernama Zakaria umur 46 tahun dengan nomer kontak 08534269612, usah yang dia geluti sekarang dalam usaha mpa ini adalah nelayan tangkap dan jual beli ikan. Dalam melakukan usaha mpa tersebut dia mendapatkan bantuan dana sebesar 1.000.000
Dalam kegiatanya sehari hari sebagai nelayan tetapi seing ada pelatihan atau pendampingan yang didapatkan dari program adalah tentang penyampaian program dan sosialisasi, dan pengalaman melakukan  kegiatan usaha mpa ini sudah lancar/Berhasil.
Namun masih ada hambatan yang paling utama adalah modal kurang, solusinya tambahan serta kreatif dalam mengelola hasil tangkapannya dan butuh sarana dan prasarana untuk menunjang usahnya tersebut.  Setiap hari aktifitas yang dilakukan yaitu menangkap ikan sambil beli ikan di tengah laut agar harganya lebih rendah di banding beli ikan di pelelangan, sedangkan hasil tangkapanya dari melaut adalah ikan segar dan ikan kering. Dan usahanya itu dilakukan secara sendiri /perorangan, dan lokasi pemasaran menjual lansung ke konsumen, secara teknis dalam penguasaan materi mpa menguasai secara penuh.
Sedangkan manfaat yang di rasakan bagi keluarga peningkatan kesejahteraan keluarga dan peningkatan  pendapatan sebesar Rp.500.000, sedangkan bagi lingkungan desa menyadari pentingnya alat tangkap ramah lingkungan, dan bagi masyarakat lain dapat membantu masyarakat yang membutuhkan bantuannya.
Dia berkomentar engan adanya bantuan modal dari lkm  usaha kami mulai lancar , karena kami dapat membeli ikan lebih bnyak dengan harga rendah dan tidak pernah putus persediannya ataub permintaan konsumen yang bernacam macam.

22.   Usaha jual beli sembako  - H. Mustakim
H. mustakim umur 57 tahun adalah seorang pelaku usaha mata pencahariaan alternatif  yang bertempat tinggal didesa  laiyolo kecamatan bontosikuyu kabupaten kepulauan selayar, setiap hari yang dilakukannya sehari hari adalah jual beli sembako, pada saat program mpa itu memberikan bantuan dana, dia berkesempatan mendapatkan bantuan sebesar 2.000.000 pada tahap pertama dan 5.000.000 pada tahap ke dua.
pengalaman melakukan  kegiatan usaha mpa ini dia berkembang sampai sekarang, dan tidak ada hambatan yang berarti cuma hambatan klasik yaitu kekurangan modal, tetapi setelah program menawarkan  modal  maka masalah tersebut  segera teratasi. Kegitan sehari hari yang dia lakukan yaitu setiap seminggu 1x ambil barang ke kota untuk di jual di took sembako di desanya.
Dalam usahanya tersebut dilakukan secara sendiri, dan pemasaran dipasarkan dirumah/ditoko. Dalam melakukan usahanya tersebut manfaat  yang di rasakan banyak diantatanya setelah program ini  ada di desa dan bisa disalurkan maka sangat sangat bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan sehari hari, dan peningkatan pendapatan setelah menjalankan usaha mpa cuma1.000.000 dan setelah adanya mpa Rp. 2.500.000 dan dapat merenovasi rumah sedangkan bagi lingkungan desa masyarakat tidak lagi melakukan illegal fishing, masyarakat lain sekarang tidak jauh jauh lagi ke kota untuk membeli kebutuhan sehari hari.
Dia berkomentar dengan adanya program ini didesa sangat bermanfaat bagi masyarakat khususnya saya sebagai pelaku mpa saya bisa menghidupi anak istri.

23.  Usaha Nelayan   - Risman
Di desa barat lambongan kecamatan bontomateng kabupaten kepulauan selayar ada seorang pelaku usaha mata pencahariaan altrnatif  yang bernama Risman 30 tahun, pekerjaannya adalah seorang nelayan, dan pengalamannya dalam melakukan usaha mata pencahariaan alternatif ini rajin bekerja dan prakteknya tidak pernah mengenal lelah. Dalam menjalankan usaha mpa itu dia mendapatkan bantuan sebesar Rp.2000.000 dari pihak program mpa.  Dalam usaha tersebut ia mengatakan tidak ada hambatan cuma kekurangan modal, dalam kegiatan sehari-harinya dia melakukan nelayan, yaitu memasang pancing, buluh ayam kampong , kemudian pergi kelaut dengan naik perahu  dengan memancing dan hasil dari melaut itu adalah ikan kira kira 150kg /bulan, sedangkan pemasrannya dilakuka sesuai dengan sikon local. Secara singkat usahanya tersebut sudah di gelutinya sudah lama, dan penguasaan teknis mpa sudah mahir tapi masih harus di tingkatkan.
Sedangkan manfaat  yang di rasakan bagi keluarga sudah agak mencukupi kebutuhannya , dan peningkatan  pendapatan setelah  menjalankan mpa berkisar 50.000/hari.komentar  sebelum ada mpa serba terperinci pengeluarannya, setelah ada mpa sudah terpenuhi semua kebutuhan yang diinginkan.



24.   Usaha Ikan Kering  - Keiba

Keiba umur 60 tahun dengan nomer kontak 085298847431 dan Muhtar 27 tahun, mereka berdua adalah seorang pelaku usaha mata pencahariaan alternatif yang bempat tinggal di desa maharaya kecamatan bonto matene  kabupaten kepulauan selayar. Mereka bekerja sebagai pengusaha ikan kering dan perbengkelan. Dan mereka mendapatkan bantuan dana dari pihak program mpa masing masing mendapatkan dana sebesar 2.000.000.
Dalam melakukan usaha tersebut pengalamannya kurang berhasil, mereka sering mendapatkan pelatihan atau pendampingan yang didapatkan dari program adalah penyampaian dari coremap II. Tetapi hambatan yang di hadapi yaitu kurangnya keuntungan yang di dapatkan dari usaha ikan kering karena bayak yang membusuk karena hujan pada bulan lalu, dan proses kegiatannya yang dilakukan yaitu Ikan yang dibeli dari nelayan di keringkan (sudah digarami) kemudian dijual kepasar  setelah menjadi ikan kering, dan jumlah ikan yang didapatkan adalah sekitar Ikan kering jumlahnya 240 kg/bulan. Usaha yang mereka gelutinya dilakukan secara perorangan, dan pemasranya langsung dijual ke pasar penguasaan teknis mpa sudah mahir karena sepenuh nya sudah dikuasai. Sedangkan manfaat  yang di rasakan bagi keluarga sangat bermanfaat karena bisa meningkatka pendapatan keluarga untuk kebutuhan sehari hari, contohya bisa membeli beras dan juga anak bisa bersekolah, peningkatan  pendapatan setelah  menjalankan mpa sekitar Rp.300.000/bulan dan sebelumnya cuma 200.000, dan manfaat bagi lingkungan desa tidak ada dampak negatif  dan bagi masyarakat lain, Karena usaha ikan kering masyarkat bisa masyarakat  bisa merasakan manfaat nya  karena apabila sudah mendapatka ikan segar maka tidak perlu lagi membeli jauh. Dan dia berkomentar dengan adanya mpa ini bisa meningkatkan taraf hidup meskipun pengelolaan tergolong lumayan solid.

Manfaat Pengembangan MPA di Kabupaten Buton Sulawesi Tenggara

1. Usaha Budiu daya Teripang – Kasim djimu

Di desa wasumba kecamatan wabula kabupaten buton, tempat tinggal bagi kasim djimu sebagai pelaku usaha MPA yang usahanya itu adalah Budi daya teripang, dan pada saat program MPA mengucurkan dana bantuan untuk usaha MPA tersebut dia berkesempatan mendapatkan bantuan dana sebeesar  Rp.20.000.000, sedangkan usahanya itu masih bersifattradisional, dan  hambatan yang di hadapi adalah cara pengolahannya membutuhkan alat solusinya diusahakan lat nya ada dan penyediaan stoknya, dan  selama melakukan usaha MPA tersebut dia belum pernah mengikuti pelatihan, sedangkan  prose kegiatannya pun sangat sederhana  yaitu pengolahan teripang sekali dilakukan dalam setahun, dan  Jumlahnya 4000kg dalam  sebulan. Sedangkan kerjsama yang dilakukan antar sesame anggota sangat baik dan kerjasama pemasarannya dengan harga yang sudah ditetapkan sebelumnya, sedangkan dalam pengusaan materi MPA dia cukup memahami. Sedangkan  manfaat  yang dirasakan bagi keluarga setalah usaha alternatif ini lancar adalah sangat membantu perekonomian keluarga, sedangkan  bagi lingkungan desa banyaknya  masyarakat yang termotivasi untuk ikut dalam budi daya ini, untuk usaha yg lebih besar, sedangkan dampak bagi masyarakat lain  masyarakat menanggapi miring tentang coremap II selama ini berangsur angsur menjadi positif.  Dia berkomentar dan mengatakan bahwa dia merasa berterima kasih dengan adanya program coremap II kab.buton yang telah banyak membantu perekonomian keluarga .




2. Usaha Petani agar agar - janudi

Nama pelaku usaha pencahariaan alternatif ini bernama janudi dan hamudin  yang  bertempat tinggal di desa kapontori kecamatan  tumada kabupaten buton , usaha yang mereka lakukan dalam  usaha laternatif ini adalah petani agar agar, budidaya rumput laut  mereka berdua mendapatkan dana bantuan dari pihak program  MPA untuk usaha laternatif tersebut sebesar  5.000.000, sedangkan pengalaman usaha MPA yang dilakukan adalah cukup memahami. Sedangkan hambatan yang dihadapi adalah cuaca ekstrim yang tidak menentu di desa kami sehingga petani agar agar mengalami hambatan, disamping itu juga ada zat kimia dari para pencari ikan di daerah lain sehingga mengakibatkan gagal  panen,, solusinya melakukan pengawasan dan pemantauan tentang pengerusakan biota laut dan terumbu karang.

 Dalam usaha tersebut mereka menghasilkan yaitu 2 bulan panen 30 kg, 3 bulan panen, 40 kg, 4 bulan 400 kg.  Sedangkan pemasarannya dilakukan ke masyarakat sekitar dan kerja sama anggota kelompok tergolong solid. Secara singkat mereka menjelaskan manfaat  yang di rasakan Cukup menyenangkan dan memuaskan, sedangkan manfaat bagi keluarga adalah meningkatkan hasil pendapatan , Pendapatan awal 400.000 setelah ada coremap II 1.000.000 atau 2.000.000 sedangkan  manfaat bagi lingkungan desa adalah desa kami terhindar dari pengerusakan terumbu karang  dan dapat meningkat kan pemeliharaan biota laut dan terumbu karang, kemudiaan bagi masyarakat lain adalah tidak melakukan lagi pengerusakan terumbu karang.  Dan mereka pun berkomentar  bahwa desa kami merasa terlindungi dengan adanya coremap dari pelaku pengerusakan biota laut dan terumbu karang  dapat meningkat kan hasil pendapatan .



3. Usaha Jual beli pakaian jadi – Langeda

Di desa gerak makmur  kecamatan sampolawa kabupaten buton ada seorang pelaku usaha mata pencahariaan alternatif yang yang namanya yaitu langeda yang berusia 53Tahun, usaha yang dilakukannya saat ini adalah jual bei pakaian jadi yang sebelumnya pekerjaan dia adalah bertani. Pada saat pihak program menadakan bantuan dana dia berkempatan mendapatkan bantuan dana sebesar 2.500.000, sedangkan pengalaman melakukan  kegiatan  MPA  yang dia lakukan adalah pekerjaan sehari hari  jual beli pakaian jadi, kemudian dia mengutarakan ada  hambatan yang di hadapi yaitu selalu kekurangan modal, karena anak anak sekolah dan kuliah, Dan masalah di coremap II kami juga meminjam tetapi  kurang memuaskan, karena keterbatasan  peminjam hanya sebanyak 2.500.000 saja maka dengan adanya instrument ini kami harapkan bantuannya yang lebih besar . sedangkan proses kegiatannya dalam jual beli pakaian jadi kegiatannya Tiap hari, ke pasar sampola , 3x seminggu, pasar pande  2x seminggu pasar lapandewa 2x seminggu, dan dia mempuyai 3 kios yang berada dipasar sampelawa, pasar lande , pasar kapundewa.

Sedangkan Manfaat  yang di rasakan  bagi keluarga dengan adanya penambahan untuk usaha modal kami dapat menambah usaha tersebut. sedangkan bagi lingkungan desa dengan adanya coremap  II kami yang pengusaha kecil mendapatkan fasilitas yang lumayan karena bisa meminjam kepada LKM dibandingkan dengan pinjaman yang lain.    Kemudian manfaat bagi masyarakat lain tidak ada ketergantungan karena pihak coremap sudah memberikan pemahan yang terbaik. Mereka berkomentar sejak awal kehidupan kami keluarga hanyalah berharap dipasar yaitu jual beli, hambatan yang selalu ada yaitu modal , akan tetapi dengan adanya bantuan dana bergulir dari LKM, insya allah ada peningkatan untukke depan.



4. Usaha Budi Daya Rumput Laut - Musman

Bertempat diKecamatan  Batauga kelurahan  majapahit kabupaten  Buton memiliki seorang  pelaku usaha mata pencahariaan alternatif yang  nmanya dalah musnan berusia 45 tahun,  Jenis usaha kegiatan yang dilakukannya saat ini adalah  Budi daya rumput laut, dan dia mendapatkan bantuan dana dari pihak program sebesar 75.000.000. Secara singkat pengalaman dalam melakukan usaha ini adalah cukup baik, dan pelatihan atau pendampingan usaha yang  didapat kan dari program Ada dari dinas kelautan atau pun dari LSM ataupun  mahasiswa kelautan. Sedangkan hambatan yang dihadapi adalah kalau budi daya ikan termasuk hama pertama solusinya pasangkan bubuk, sedangkan kerjasama dalam melakukan usaha ini dilakukan Sendiri sendiri atau juga perkelompok atau kesepakatan, sedangkan pemasarannya baik dilokasi maupun semua biaya transportasi ditanggung tengkulak itu sendiri tergantung kesepakatan . Penguasaan teknis  MPA Sering di kunjungi LSM maupu penjualan lainnya. Secara singkat dia menuturkan  yang di rasakan adalah kami sangat antusias dan berguna bagi kami tentang pengetahuan . sedangkan manfaat bagi lingkungan desa dulu di kel. Kami sebelum adanya coremap II sangat rawan sekalidengan adanya pembiusan ikan dan pembobaman, tapi dengan adanya budi daya sudah dijaga ketat oleh masyarakat karena pembiusab itu merusak bagi rumput laut ,maupun biota laut lainnya. Dan musman berkomentar  hikmahnya bagi masyarakat baik, karena dengan adanya coremap masyarakat sadr akan kelestarian terumbu  karang.



5. Usaha Bertani Bawang  - Saeni

Berada didesa Gerak makmur Kecamatan sampolawa Kabupaten Buton ada seorang pelaku usaha mata pencahariaan alternatif yang bernama saeni yang berusia 35 tahun. Dalam usahanya tersebut ini dia menjalankan usaha bertani bawang, dan pada  saat pihak program mengucurkan dana bantuan untuk usaha tersebut dia berkesempatan mendapatkan bantuan sebesar  2.500.000. secara singkat pengalaman  melakukan  kegiatan MPA setiap tahun selalu menanam bawang.
Dan hambatan yang dihadapi adalah cara pembatasan hama yg kurang memuaskan, tapi kalau hama bisa diatasi hasilnya memuaskan , sedangkan Jumlah yang dihasilkan dalam usaha bertani bawang itu Tergantung dari besarnya modal dan luas tanahnya.
Sedangkan pemasaran bawangnya dilakukan adalah dari desa dijual ke kota supaya dapat untung yang lebih besar.  Dan secara umum dia ber komentar tentang Manfaat yang di rasakan bagi keluarga cukup baik krena dapat meningkatkan pendapatan keluarga, sedangkan bagi lingkungan desa yaitu  Mengurangi aktifitasnya  untuk mencari ikan pada saat air laut turun, dan bagi masyarakat lain Tidak merasa tergantung karena sudah diberikan pemahaman.
 Komentar yang dia kemukakan bahwa usaha MPA itu Sangat baik dan memuaskan .

6. Usaha Petani rumput laut – Lapua

LAPUA yang bertempat tinggal di desa Wasampela  Kecamatan  Wabula  Kabupaten Buton adalah seorang pelaku usaha mata pencahariaan alternatif, kegiatan usaha yang dilakukanya sekarang adalah sebagai Petani rumput laut, dan dia mendapatkan dana pinjaman dari pihak program sebeesar 50.000.000, sedangkan secara singkat dalam melakukan usaha alternatif tersebut dia mendapatkan  Pelatihan  atau pendampingan  yang didapatkan dari program Coremap II, serta  Pengalaman melakukan  kegiatan MPA masih kurang. Secara singkat dia menjelaskan  hambatan yang di hadapi  adalah Kurangnya sarana dan prasarana transportasi yang di miliki oleh masyarakat sehingga masyarakat kurang berpenghasilan sehingga kami masyrakat memohon untuk mendapatka bantuan  perkelompok atau perorangan .

Sedangkan hasil yang didapatkan dari usaha bertani rumput laut itu adalah  Bertingkat atau bervariasi tiap tiap ¾ bulan dengan penghasilan 500kg, 1 ton perorang, sedangkan Kerjasama anggota kelompok yang dilakukan usaha mpa tersebut Baik, dan  Kerjasama pemasaran  Belum memadai , masih perlu pemahaman. Sedsangkan Manfaat  yang dirasakan setelah melakukan usaha malternatif tersebut Amat baik ,  sedangkan manfaat bagi Bagi keluarga adalah Keluarga kami sangat sejahtera peningkatan  pendapatan  600.000 perbulan, dan setelah ada MPA menjadi 780.000, dan manfaat bagi lingkungan desa yaitu dampak yang dirasakan oleh lingkungan desa antara lain karena kurangya transportasi utamanya motor laut., sedangkan bagi masyarakat lain  adalah dengan pembudidayaan rumput lautmasyarakat lain menjadi tergantung laut sudah di penuhi  tali  sehingga meraka terganggu lintasannya.



7. Usaha Budi daya rumput laut – Lakata

Lakata  berusia 39 tahun merupakan salah satu pelaku nusaha mata pencahariaan alternatif yang tinggal diDesa Lakorua   Kecamatan Mawasangka  Kabupaten Buton, sedangkan usahanya yang dia tekuni sekrang adalag sebagai  Petani rumput laut, dalam melakukan usaha alternatif itu dia mendapatkan bantuan dana dari pihak program sebesar 10.000.000,  secar singkat dia mengatakan
Pelatihan  atau pendampingan  yg  didapat kan dari program  diterapkan kepada kami tetapi cara itu  melakukan usaha tersebut tidak kami kembangkan karena factor ombak yang tidak mendukung, sedangkan pengalaman  melakukan  kegiatan MPA  adalah Kami lakukan masih sederhana. Sedangkan secara singkat hambatan yang di hadapi : Bagi kami nelayan agar agar, hambatanya  belum bisa kami prediksi  keputihan , agar agar ataupun kadar garam air laut , harapan kami agar pelaku coremap di tingkat kabupaten , khususnya di tingkat pusat, dan solusinya,  harus dilakukan untuk mengatasi keputusan., sedangkan Proses kegiatan yang dilakukan dalam melakukan usaha alternbatif tersebut diawali  dengan Persiapan  jengkar, tali, bamboo, kemudian pembibitan , 20 hari kemudian kita akan kembangkan lagi  dari 1 rakit menjadi 2 atau3 rakit . setelah itu mendekati musim akhir  , masa subur ,  kita akan keringkan yaitu dengan para para baru kita jemur, dan hasilnya Tergantung dari masa suburnya  kalau subur 1 ton, tetapi kalau tidak subur  100-700/800 kg dan pada  masa subur diatas 1 ton, / 3 bulan ,  masa kritis dibawa 1 ton/3 bulan. Dan usaha alternatif ini dilakukan secara perorangan , sedangkan manfaat yang dia rasakan  setelah melakukan usaha alternatif tersebut bagi keluarga  Sebelu adacoremap 3.000.000/3 bulan dan setelah ada coremap 7.200.000 /bulan. dan kebuhan hidup keluarga terpenuhi tetapi terkadang juga  meragukan agar memenuhi target.  Bagi lingkungan desayaitu  dengan budi daya ini dapat mengurangi  pengaguran,  dan menstabilkan biota laut .  
Dan dia berkomentar  Mohon kepada pelaku coremap di tingkat kabupaten atau pusat dapat memperjuangkan coremap sehingga dapat berlanjut, bila kami di tingkat desa dimana pembukuannya belum memenuhi standar kiranya di beri bimbingan agar kami bisa bekerja sesaui dengan apa yang diharapakan.

Manfaat Pengembangan MPA di Kabupaten Raja Ampat Papua Barat

1. Penangkapan Ikan Segar - Alfred
Bertempat di Kampung Sauandarek, Desa Meos Mansar, Kabupaten Raja Ampat, pelaku usaha mata pencaharian alternatif bernama Alfred Baransano berusia 36 tahun dengan nomor kontak 082198747023 terlibat secara aktif dengan melakukan kegiatan penangkapan ikan segar sesuai dengan pekerjaan yang digelutinya selaku nelayan. Saat program diluncurkan, dan dana bergulir digelontorkan, dia berkesempatan mendapatkan dana bantuan sebesar Rp. 1.000.000,-. Basis pekerjaan dia sebelumnya adalah bertani.

Selama dia bergelut dengan kegiatan mata pencaharian alternatif, tidak sedikit kendala atau hambatan yang ditemuinya. Salah satu hal yang menjadi kendala yang kerap melanda kegiatannya adalah cuaca. Kegiatan melaut yang digelutinya sangat tergantung pada kondisi cuaca. Bila cuaca baik, maka kegiatan alternatif tidak terkendala. Sebaliknya, bila cuaca tidak baik, hal ini menjadi hambatan terbesarnya.
Secara singkat dapat disebutkan proses kegiatan mata pencaharian alternatif tersebut memakan waktu yang lumayan lama. Setelah ikan didapat melalui pancing dan jala, ikan akan dirawat dengan menggunakan es selama dua atau tiga hari. Setelah mencapai target, ikan bisa langsung dijual. Produk utama dari kegiatan alternatif ini adalah ikan segar. Jumlah produk yang dihasilkan melalui kegiatan ini dirasakan cukup baik. Sementara itu, pelaksanaan kegiatan alternatif ini melibatkan kelompok, yang didalamnya terdapat individu sebagai anggota kelompok tersebut. Secara umum, kerjasama anggota kelompok dinilai cukup baik. Seperti juga dengan kerjasama anggota, terkait pemasaran atau lokasi pemasaran dinilai cukup baik.

Kegiatan alternatif ini akan lebih menghasilkan produk dan manfaat lebih manakala penguasaan teknik terhadap bidang yang digeluti memadai. Pelaku kegiatan ini (dalam hal ini Alfred) sudah bisa dapat menguasai cara bernelayan yang baik. Sehingga manfaat yang didapat melalui kegiatan ini sangat membantu kebutuhan keluarga. Secara khusus, bagi keluarga Alfred manfaat yang sangat dirasakan adalah membantu kebutuhan keluarga dan pendidikan untuk anak-anak yang sekolah. Sedangkan bagi lingkungan desa pengaruh pelaksanaan kegiatan alternatif ini keberhasilannya kelak dapat menjadi contoh bagi tetangga. Secara nominal, manfaat yang diraih terkait peningkatan jumlah pendapatan setelah menjalankan MPA ini adalah sebesar Rp. 1.000.000,-. Alfred mengemukakan bahwa pendapatan yang dulunya minim, sekarang lewat kegiatan MPA dapat memenuhi kebutuhan kami sekeluarga. Sebuah ungkapan yang patut menjadi keberhasilan pelaksanaan kegiatan MPA.

2. Pengolahan Produk Ikan Asin - Alfaris
Bertempat di Kampung Tolobi, Desa Kofiau, Kabupaten Raja Ampat, pelaku usaha mata pencaharian alternatif bernama Alfaris berusia 28 tahun terlibat secara aktif dengan melakukan kegiatan pengolahan produk jadi dari ikan segar berdasar pengalamannya selaku nelayan. Saat program diluncurkan, dan dana bergulir digelontorkan, dia berkesempatan mendapatkan dana bantuan sebesar Rp. 1.000.000,-. Basis pekerjaan dia sebelumnya adalah nelayan.
Selama dia bergelut dengan kegiatan mata pencaharian alternatif, tidak sedikit kendala atau hambatan yang ditemuinya. Salah satu hal yang menjadi kendala yang kerap melanda kegiatannya adalah ketersediaan bahan baku ikan hidup. Kegiatan pengolahan produk jadi yang digelutinya sangat tergantung pada keadaan melaut nelayan dalam mendapatkan ikan segar. Bila cuaca baik, nelayan melaut, maka kegiatan alternatif tidak terkendala. Sebaliknya, bila cuaca tidak baik, nelayan tidak melaut, hal ini menjadi hambatan terbesarnya.
Secara singkat dapat disebutkan proses kegiatan mata pencaharian alternatif tersebut memakan waktu yang lumayan lama. Setelah ikan didapat melalui pancing dan jala, ikan akan diolah dengan menggunakan metode tertentu, pengasinan. Produk utama dari kegiatan alternatif ini adalah ikan asin. Jumlah produk yang dihasilkan melalui kegiatan ini berkisar 50 kg ikan asin dan 20 kg ikan hidup. Sementara itu, pelaksanaan kegiatan alternatif ini melibatkan kelompok, yang didalamnya terdapat individu sebagai anggota kelompok tersebut. Secara umum, kerjasama anggota kelompok dinilai cukup baik dan lancar. Seperti juga dengan kerjasama anggota, terkait pemasaran atau lokasi pemasaran disebutkan lokasi yang dijaga secara bersama bis abaik dan berkembang.
Kegiatan alternatif ini akan lebih menghasilkan produk dan manfaat lebih manakala penguasaan teknik terhadap bidang yang digeluti memadai. Pelaku kegiatan ini (dalam hal ini Alfaris) sudah bisa dengan menangani ikan dalam keadaan hidup. Sehingga manfaat yang didapat melalui kegiatan ini baik, bagus dan saat digunakan bisa membuat produk ikan lebih rapih. Manfaat bagi lingkungan desa diarahkan pada menjaga lingkungan secara bersama, supaya laut bisa hidup dan menjadi baik buat semua. Secara nominal, manfaat yang diraih terkait peningkatan jumlah pendapatan setelah menjalankan MPA ini disebutkan sangat cukup berkembang. Alfaris mengemukakan bahwa perlu kiranya kegiatan ini dapat menyampaikan keluhan yang baik dari masyarkat, didengar sehingga dapat berguna buat masyarakat.

3. Budidaya Teripang - Derek
Bertempat di Kampung Tenusupnor, Desa Meos Mansar, Kabupaten Raja Ampat, pelaku usaha mata pencaharian alternatif bernama Derek Mambrusar berusia 51 tahun terlibat secara aktif dengan melakukan kegiatan mata pencaharian alternatif berupa budidaya teripang atau bertambak. Saat program diluncurkan, dan dana bergulir digelontorkan, dia berkesempatan mendapatkan dana bantuan sebesar Rp. 12.000.000,-. Selain melakukan kegiatan bertambak, yang bersangkutan pernah melakukan usaha ikan asin.
Selama dia bergelut dengan kegiatan mata pencaharian alternatif, tidak sedikit kendala atau hambatan yang ditemuinya. Salah satu hal yang menjadi kendala yang kerap melanda kegiatannya adalah pelaksanaan pemeliharaan teripang ini seringkali dilakukan sendiri.
Secara singkat dapat disebutkan proses kegiatan mata pencaharian alternatif tersebut memakan waktu yang lumayan lama. Usaha pemeliharaan seringkali membutuhkan waktu yang cukup lama. Setelah mencari teripang, tambak akan diisi dan teripang dipelihara di dalam tambak tersebut. Produk utama dari kegiatan alternatif ini adalah teripang asin. Jumlah produk yang dihasilkan melalui kegiatan ini berkisar 1.600 ekor sekali panen. Pelaksanaan kegiatan alternatif ini tidak melibatkan kelompok, dengan kata lain, pekerjaan tersebut dilakukan secara pribadi. Secara umum, kerjasama antar kelompok dinilai baik dan lancar. Terkait pemasaran dan lokasi pemasaran disebutkan lancar, karena hasil mata pencaharian alternatif ini langsung dibeli dari masyarakat.
Kegiatan alternatif ini akan lebih menghasilkan produk dan manfaat lebih manakala penguasaan teknik terhadap bidang yang digeluti memadai. Pelaku kegiatan ini (dalam hal ini Derek) sudah bisa dengan baik menangani pemeliharaan teripang. Sehingga manfaat yang didapat melalui kegiatan ini cukup menjamin keluarga. Manfaatnya memuaskan kebutuhan keluarga dan anak-anak sekolah. Manfaat bagi lingkungan desa tidak seperti dulu atau yang lalu-lalu, diarahkan pada menjaga lingkungan secara bersama, tidak merusak terumbu karang. Bagi masyarakat lain, mencari teripang dilakukan dengan mendayung, dan menggunakan alat-alat yang sederhana. Secara nominal, manfaat yang diraih terkait peningkatan jumlah pendapatan setelah menjalankan MPA ini disebutkan sebelumnya pendapatannya Rp. 1.000.000,- saat ini sangat cukup berkembang menjadi Rp. 1.500.000,-. Derek  mengemukakan bahwa banyak keluhan, karena dana terbatas, dari awal banyak penjual teripang, tetapi dana terbatas, tidak seluruh orang mendapatkan dana tersebut.

4. Pemasaran Ikan Segar - Yopi
Desa Meos Mansar, Kampung Sawinggrai, Kabupaten Raja Ampat, memiliki pelaku usaha mata pencaharian alternatif bernama memiliki Yopi Leasiwas, dengan nomor kontak 085243296593 berusia 37 tahun terlibat secara aktif dengan melakukan kegiatan mata pencaharian alternatif berupa pemasaran ikan segar bertindak sebagai penampung. Saat program diluncurkan, dan dana bergulir digelontorkan, dia berkesempatan mendapatkan dana bantuan sebesar Rp. 6.000.000,-. Pengalamannya dalam melakukan kegiatan mata pencaharian alternatif masih berkutat pada penampungan ikan hidup dengan kuantitas ikan yang ditampung relatif sedikit.
Selama dia bergelut dengan kegiatan mata pencaharian alternatif, tidak sedikit kendala atau hambatan yang ditemuinya. Salah satu hal yang menjadi kendala yang kerap melanda kegiatannya adalah masalah cuaca. Kegiatannya bergantung pada ketersediaan ikan. Cuaca sangat berpengaruh pada kegiatan nelayan mencari ikan.
Secara singkat dapat disebutkan proses kegiatan mata pencaharian alternatif tersebut terbagi menjadi dua. Ikan segar yang ditampung (untuk kemudian dipasarkan) didapat melalui dua cara, pancing sendiri atau dengan membeli dari nelayan yang mendapatkan ikan hidup (jenis yang sering dia tampung adalah kerapu). Jasa yang dihasilkan melalui kegiatan penampungan tersebut, seringkali memasarkan ikan yang ditampungnya hingga ke Hongkong. Jumlah produk yang dihasilkan melalui kegiatan ini sangat tergantung pada kesehatan ikan dan banyaknya ikan yang ditampung. Estimasi berat ikan yang ditampung pun sangat bervariasi. Pelaksanaan kegiatan alternatif ini melibatkan kelompok, hanya saja terkendala pada kurang lancarnya kerjasama antar anggota, disebabkan banyaknya anggota yang keluar dari kelompok. Terkait pemasaran dan lokasi pemasaran disebutkan lancar, menggunakan kapal bertujuan negara Hongkong.
Kegiatan alternatif ini akan lebih menghasilkan produk dan manfaat lebih manakala penguasaan teknik terhadap bidang yang digeluti memadai. Pelaku kegiatan ini (dalam hal ini Yopi) sudah bisa dengan baik menangani kegiatan penampungan ikan. Sehingga manfaat yang didapat melalui kegiatan ini sangat menjamin kehidupan keluarga setiap hari. Manfaat bagi lingkungan desa juga terlihat sangat baik. Kegiatan merusak terumbu kurang dilihat cukup mengurangi. Bagi masyarakat lain, pengaruhnya pun sangat baik. Secara nominal, manfaat yang diraih terkait peningkatan jumlah pendapatan setelah menjalankan MPA ini disebutkan sangat cukup berkembang menjadi Rp. 6.000.000,-. Yopi mengemukakan bahwa pelaku MPA sangat senang dan selalu tersenyum dalam kehidupan sehari-hari, serta dalam keluarga dampaknya sangat baik karena kebutuhan dalam keluarga selalu terpenuhi.

5. Usaha Pengasinan Ikan - Santi
Santi – Umar adalah pelaku usaha mata pencaharian alternatif bertempat di Desa Saunek, Kec. Waigeo Selatan, Kabupaten Raja Ampat, dengan nomor kontak 081344890241 berusia 26 tahun, berupa usaha pengasinan ikan. Saat program diluncurkan, dan dana bergulir digelontorkan, dia berkesempatan mendapatkan dana bantuan sebesar Rp. 3.000.000,-. Pengalamannya dalam melakukan kegiatan mata pencaharian alternatif sebelumnya adalah perkebunan. Pelatihan yang sempat didapatkannya adalah usaha pembuatan pentolan (bakso) ikan dan krupuk ikan.
Selama dia bergelut dengan kegiatan mata pencaharian alternatif, tidak sedikit kendala atau hambatan yang ditemuinya. Salah satu hal yang menjadi kendala yang kerap melanda kegiatannya adalah musim. Pembuatan ikan asin itu ada musimnya. Bila musim ikan, kegiatan akan berjalan dengan baik. Kegiatannya bergantung pada ketersediaan ikan.
Secara singkat dapat disebutkan proses kegiatan mata pencaharian alternatif tersebut terbagi menjadi dua. Ikan yang akan diasinkan sebelumnya dipancing dulu, kemudian dicuci, kemudian di lumuri garam, dicuci kembali, baru kemudian dijemur. Selain itu, dilakukan juga usaha pembuatan krupuk ikan. Menurut Santi, disebutkan bahwa ikan yang didapat, dibelah, kemudian digaruk lalu ditambahkan tepung Sagu, diremas-remas kemudian dikeringkan. Sinar matahari menjadi sumber usaha terpenting. Produk yang dihasilkan melalui kegiatan tersebut adalah ikan asin dan krupuk ikan. Jumlah produk yang dihasilkan melalui kegiatan ini adalah ikan asin hingga 5 karung, atau 70 kg per bulan.Pelaksanaan kegiatan alternatif ini melibatkan kelompok, dengan kerjasama antar anggota di dalam kelompok dinilai cukup. Terkait pemasaran dan lokasi pemasaran disebutkan masih lancar untuk pemesanan ikan asin.
Kegiatan alternatif ini akan lebih menghasilkan produk dan manfaat lebih manakala penguasaan teknik terhadap bidang yang digeluti memadai. Pelaku kegiatan ini (dalam hal ini Santi) sudah bisa dengan cukup baik menangani kegiatan pengasinan ikan dan krupuk ikan. Sehingga manfaat yang didapat melalui kegiatan ini sangat menjamin kehidupan keluarga setiap hari terlihat dengan adanya peningkatan dalam keluarga seperti bisa membantu belikan gula, baju seragam, sepatu dan bisa mendapatkan katinting untuk mencari ikan. Manfaat bagi lingkungan desa dengan adanya MPA masyarakat menjadi tambah semangat untuk mencari. Bagi masyarakat lain, pengaruhnya masyarakat yang dulu tidak mempedulikan sekarang sudah mau bersama-sama untuk mengelola dan sudah mengerti apa arti MPA. Jadi mereka sudah saling membantu. Secara nominal, manfaat yang diraih terkait peningkatan jumlah pendapatan setelah menjalankan MPA ini disebutkan sangat cukup berkembang. Berawal pendapatan sebesar Rp. 50.000, setelah ada penambahan MPA pendapatannya meningkat menjadi Rp. 1.000.000,-. Santi mengemukakan bahwa ada masyarakat yang sudah dikasi tau malah dibikin menjadi persoalan yang tidak dapat ditanggapi, menjadi marah.

6. Ikan Segar dan Pengasinan Ikan – Apner
Bertempat di Desa Yengekaki, Kec. Waigeo Timur, Kabupaten Raja Ampat, pelaku usaha mata pencaharian alternatif bernama Apner Bastian Awom dengan nomor kontak 081344929971 berusia 27 tahun melakukan kegiatan mata pencaharian alternatif berupa penampungan ikan mati dan pengasinan ikan,. Saat program diluncurkan, dan dana bergulir digelontorkan, dia berkesempatan mendapatkan dana bantuan sebesar Rp. 24.000.000,-. Pengalamannya dalam melakukan kegiatan mata pencaharian alternatif sebelumnya adalah menangkap ikan. Pelatihan yang sempat didapatkannya adalah teknis budidaya ikan.
Selama dia bergelut dengan kegiatan mata pencaharian alternatif, tidak sedikit kendala atau hambatan yang ditemuinya. Salah satu hal yang menjadi kendala yang kerap melanda kegiatannya adalah dikarenakan dengan musim dan kurangnya pembelian. Pembuatan ikan asin itu ada musimnya. Bila musim ikan, kegiatan akan berjalan dengan baik. Kegiatannya bergantung pada ketersediaan ikan. Solusinya dengan memberikan waktu bagi ketersediaan ikan untuk kegiatan usaha.
Secara singkat dapat disebutkan proses kegiatan mata pencaharian alternatif tersebut terbagi menjadi dua. Ikan mati dan Ikan Asin. Produk yang dihasilkan melalui kegiatan tersebut adalah ikan mati dan ikan asin. Jumlah produk yang dihasilkan melalui kegiatan ini adalah ikan mati hingga 25 kg dan ikan asin hingga 15 kg. Secara rinci dapat disebutkan, untuk produk ikan mati dalam satu hari 25 kg – 60 kg, sedangkan ikan asin dalam satu hari 1 kg – 5 kg. Pelaksanaan kegiatan alternatif ini melibatkan kelompok, dengan kerjasama antar anggota di dalam kelompok dinilai cukup baik. Terkait pemasaran dan lokasi pemasaran disebutkan kurang lancar terkait jarak pemasaran dan transportasi.
Kegiatan alternatif ini akan lebih menghasilkan produk dan manfaat lebih manakala penguasaan teknik terhadap bidang yang digeluti memadai. Pelaku kegiatan ini (dalam hal ini Apner) menganggap kurang baik penguasaan teknis MPA karena alat penangkapan yang kurang memadai. Manfaat yang didapat melalui kegiatan ini memberikan kelancaran ekonomi. Bagi keluarga, kegiatan menjaring dan memancing jadi lebih baik. Manfaat bagi lingkungan desa menurut Apner, dengan adanya lingkungan hidup yang tertata dengan baik, masyarakat dapat sejahtera selain mengurangi pemboman, jaring yang tidak tepat dan jangkar. Bagi masyarakat lain, pengaruhnya diharapkan menjadi perhatian pada masyarakat yang sudah maju dalam program tersebut. Secara nominal, manfaat yang diraih terkait peningkatan jumlah pendapatan setelah menjalankan MPA ini disebutkan sangat cukup berkembang. Berawal pendapatan sebesar Rp. 500.000, setelah ada penambahan MPA pendapatannya meningkat menjadi Rp. 900.000,-. Apner mengemukakan bahwa dalam menjalankan kegiatan atau program tersebut masih banyak hal yang masih membutuhkan perhatian khususnya dengan motor/penggerak untuk melancarkan dan lebih memajukan program tersebut. Untuk itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan serta COREMAP agar memfasilitasi program yang sementara dijalankan.

7. Pengusahaan Ikan Asin – Welson
Desa Selpele, Kec. Waigeo Barat Daratan, Kabupaten Raja Ampat, memiliki pelaku usaha mata pencaharian alternatif bernama Welson Axei dengan nomor kontak 085244509893 berusia 46 tahun bergelut dalam bidang pengusahaan ikan asin. Saat program diluncurkan, dan dana bergulir digelontorkan, dia berkesempatan mendapatkan dana bantuan sebesar Rp. 2.000.000,-. Pengalamannya dalam melakukan kegiatan mata pencaharian alternatif sebelumnya adalah budidaya teripang, dan sesekali dia melakukan kegiatan ini. Pelatihan yang sempat didapatkannya sejauh ini belum sama sekali.
Selama dia bergelut dengan kegiatan mata pencaharian alternatif, tidak sedikit kendala atau hambatan yang ditemuinya. Salah satu hal yang menjadi kendala yang kerap melanda kegiatannya adalah faktor cuaca dan ketersediaan dana. Menurutnya, dana yang diberikan kurang mencukupi.
Secara singkat dapat disebutkan proses kegiatan mata pencaharian alternatif tersebut terbagi menjadi dua. Pertama-tama, dia memancing (dengan kata lain melaut mencari ikan) untuk kemudian ikan dibelah, diberi garam, di peram seharian, kemudian dicuci dan dijemur keesokan harinya. Selain itu, dia melakukan kegiatan budidaya teripang. Teripang yang didapat disebar/ditampung di suatu tempat di pinggir pantai tanpa jaring. Produk yang dihasilkan melalui kegiatan tersebut adalah ikan asin. Jumlah produk yang dihasilkan melalui kegiatan ini adalah ikan mati hingga 100 kg (sebulan). Pelaksanaan kegiatan alternatif ini melibatkan kelompok, dengan kerjasama antar anggota di dalam kelompok dinilai baik. Terkait pemasaran dan lokasi pemasaran disebutkan tidak lancar terkait pembeli yang tidak tetap.
Kegiatan alternatif ini akan lebih menghasilkan produk dan manfaat lebih manakala penguasaan teknik terhadap bidang yang digeluti memadai. Pelaku kegiatan ini (dalam hal ini Apner) menganggap telah baik menguasai teknis MPA terkait pengusahaan ikan asin. Manfaat yang didapat melalui kegiatan ini dinilai cukup baik bagi keluarga. Bagi lingkungan desa, pembuat/kegiatan ikan asin bertambah. Secara nominal, manfaat yang diraih terkait peningkatan jumlah pendapatan setelah menjalankan MPA ini disebutkan sangat cukup berkembang. Berawal pendapatan sebesar Rp. 500.000, setelah ada penambahan MPA pendapatannya meningkat menjadi Rp. 1.000.000,-. Apner mengemukakan bahwa pemasarannya mengalami kendala akibat pembeli yang tidak tetap. Menurutnya, sebenarnya pengolahan ikan asin ini cukup baik untuk menambah kebutuhan keluarga.

8. Usaha Koperasi – Maurens
Bertempat di Desa Amdui, Distrik Selat Sagawin, Kabupaten Raja Ampat, bermukin seorang pelaku usaha mata pencaharian alternatif bernama Maurens Bukorpoper dengan nomor kontak 082199008295 berusia 30 tahun di bidang Usaha Koperasi. Saat program diluncurkan, dan dana bergulir digelontorkan, dia berkesempatan mendapatkan dana bantuan sebesar Rp. 23.000.000,-. Pelatihan yang sempat didapatkannya berkenaan dengan pengelolaan pembukuan Coremap II Raja Ampat.
Selama dia bergelut dengan kegiatan mata pencaharian alternatif, tidak sedikit kendala atau hambatan yang ditemuinya. Salah satu hal yang menjadi hambatan yang kerap melanda kegiatannya adalah suatu keterlambatan kurang ada kunjungan belanja ke kota.
Secara singkat dapat disebutkan proses kegiatan mata pencaharian alternatif tersebut adalah dengan membangun kios koperasi kampung untuk menjamin atau membantu masyarakat. Waktu yang diperlukan untuk pembangunan tersebut 3 minggu sampai 1 bulan. Belanja untuk barang kios dianggap kurang. Produk yang dihasilkan melalui kegiatan tersebut adalah ikan asin. Pelaksanaan kegiatan alternatif ini melibatkan kelompok, dengan kerjasama antar anggota di dalam kelompok dinilai cukup baik khususnya dalam kegiatan LKM dan penjualan. Dari segi penjualan barang di kios pemasarannya baik.
Kegiatan alternatif ini akan lebih menghasilkan produk dan manfaat lebih manakala penguasaan teknik terhadap bidang yang digeluti memadai. Pelaku kegiatan ini (dalam hal ini Maurens) telah mengerti perbedaan pengelolaan toko dengan kios koperasi masyarakat. Manfaat yang didapat melalui kegiatan ini dinilai cukup baik bagi masyarakat. Bagi lingkungan desa, tersedia barang-barang kebutuhan sehari-hari di Kios Koperasi. Secara nominal, manfaat yang diraih terkait peningkatan jumlah pendapatan setelah menjalankan MPA sebesar Ro. 300.000,- per hari. Komentar pelaku usaha MPA ini menyatakan bahwa terdapat keluhan atau penyesalan dari kegiatan usaha.

9. Budidaya Ikan Kerapu – La Adi
Desa Yefman, Kecamatan Salawati Utara, Kab. Raja Ampat menyimpan seorang pelaku usaha mata pencaharian alternatif bernama La Adi, berusia 45 tahun yang bergelut di bidang budidaya ikan kerapu. Melalui program Coremap II, dan diluncurkannya dana bergulir, dia berkesempatan mengembangkan usaha alternatif dengan bantuan dana sebesar Rp. 15.000.000,-. Untuk memperkuat kemampuannya dalam berbudidaya ikan, dia berkesempatan juga mendapatkan pelatihan dari Coremap II Raja Ampat. Selain itu, dia telah memiliki pengalaman dalam mengirim hasil ikannya ke luar negeri untuk dijual.
Menurutnya, hambatan berarti yang muncul dalam berkegiatan ini adalah usaha ini telah berjalan sebelum mendapat bantuan dari MPA, sehingga bantuan dari MPA tinggal melanjutkan. Produk yang dihasilkan didapatkan dari hasil dan beli dari orang mancing ikan kerapu. Besaran jumlah produk yang dihasilkan hingga 100 kg ikan kerapu. Terkait kerjasama pemasaran/lokasi pemasaran dan target pemasaran disebutkan oleh La Adi bahwa target pemasaran dan lokasi pemasaran dalah ekspor luar negeri.
Manfaat yang dirasakan oleh La Adi bagi keluarganya adalah kegiatan MPA ini menguntungkan keluarga. Bagi lingkungan desa, disebutkan bahwa kegiatan ini tidak merugikan lingkungan karena terumbu karang bertambah. Bagi masyarakat lain disebutkan bahwa masyarakat sangat senang. Secara nomimal, pendapatan yang diraih untuk satu hari berawal dari Rp. 5.000,-, setelah melakukan MPA seharinya dia mendapatkan Rp. 15.000,-.
La Adi berkomentar bahwa manfaatnya sekarang lebih baik dari yang dulu seumpamanya dulu sehari Rp. 5.000,-, sekarang menjadi Rp. 15.000,-

10. Kegiatan Usaha Ikan Kerapu / Ikan Hidup – Yermias
Bertempat di Desa Mutus, Kecamatan Waigeo Barat Daratan, Kabupaten Raja Ampat, pelaku usaha mata pencaharian alternatif bernama Yermias Dimara dengan nomor kontak 085244359109 berusia 41 tahun melakukan kegiatan MPA usaha ikan kerapu / ikan hidup. Saat program diluncurkan, dan dana bergulir digelontorkan, dia berkesempatan mendapatkan dana bantuan sebesar Rp. 1.000.000,-. Pelatihan yang sempat didapatkannya berkenaan dengan teknis kerja usaha kerapu. Pengalaman yang didapatnya selama melakukan kegiatan mata pencaharian alternatif adalah usaha lobster.
Selama dia bergelut dengan kegiatan mata pencaharian alternatif, tidak sedikit kendala atau hambatan yang ditemuinya. Salah satu hal yang menjadi hambatan yang kerap melanda kegiatannya adalah dana yang menunjang usaha tidak cukup maka dari kelompok usaha minta penambahan dana untuk menunjang/memperlancar usaha ini.
Secara singkat dapat disebutkan proses kegiatan mata pencaharian alternatif tersebut adalah dengan melakukan penangkapan setelah itu dirawat dalam keramba/penampung selama menunggu kapal untuk diekspor. Produk yang dihasilkan melalui kegiatan tersebut cukup untuk menunjang dalam keluarga maupun masyarakat. Jumlah produk yang dihasilkan melalui kegiatan ini berkisar antara 500 kg hingga 1 ton. Pelaksanaan kegiatan alternatif ini melibatkan kelompok, dengan kerjasama antar anggota di dalam kelompok dinilai baik dengan kerjasama pemasaran/lokasi pemasaran/target pemasaran yang lancar.
Kegiatan alternatif ini akan lebih menghasilkan produk dan manfaat lebih manakala penguasaan teknik terhadap bidang yang digeluti memadai. Pelaku kegiatan ini (dalam hal ini Yermias) telah memiliki penguasaan teknis MPA yang baik. Manfaat yang didapat melalui kegiatan ini dinilai mencakup kebutuhan dalam keluarga dan masyarakat. Bagi lingkungan desa, dulunya lingkungan dan laut tidak menjamin tetapi sekarang sudah lebih baik dan lebih menjamin. Sudah tidak ada tekanan atau ancaman terhadap terumbu karang. Bagi masyarakat lain, timbul keinginan mereka untuk melakukan usaha MPA tersebut. Secara nominal, manfaat yang diraih terkait peningkatan jumlah pendapatan setelah menjalankan MPA sangat baik. Berawal dari pendapatan sebesar Rp. 200.000,-, setelah adanya MPA menambah peningkatan menjadi Rp. 400.000,-. Yermias berkomentar, bahwa sebelum adanya MPA selalu menghadapi masalah dalam keluarga, setelah adanya MPA keluarganya merasa bahagia.

11. Usaha Ikan Asin – Yehud
Desa Manyaifun, Kecamatan Waigeo Barat Kepulauan, Kabupaten Raja Ampat, memiliki pelaku usaha mata pencaharian alternatif bernama Yehud Dimara berusia 58 tahun melakukan kegiatan usaha ikan asin. Pelatihan yang sempat didapatkannya berkenaan dengan teknis budidaya rumput laut. Pengalaman yang didapatnya selama melakukan kegiatan mata pencaharian alternatif sebelumnya adalah tambak teripang.
Selama dia bergelut dengan kegiatan mata pencaharian alternatif, tidak sedikit kendala atau hambatan yang ditemuinya. Salah satu hal yang menjadi ambatan yang melanda kegiatannya adalah dana MPA sangat kecil, sehingga untuk peminjaman pun sangat terbatas akhirnya pengembaliannya pun sangat terlambat.
Secara singkat dapat disebutkan proses kegiatan mata pencaharian alternatif tersebut adalah ikan yang didapat dibersihkan siripnya, dibilas, diberi garam setelah itu dijemur hingga kering. Produk yang dihasilkan dari kegiatan MPA ini adalah ikan asin dengan besaran besar ikan berkisar 100 kg. Jumlah produk yang dihasilkan melalui kegiatan ini berkisar antara 1 kg hingga 50 kg. Pelaksanaan kegiatan alternatif ini melibatkan kelompok, dengan kerjasama antar anggota di dalam kelompok dinilai cukup baik dengan kerjasama pemasaran/lokasi pemasaran/target pemasaran yang cukup lumayan.
Kegiatan alternatif ini akan lebih menghasilkan produk dan manfaat lebih manakala penguasaan teknik terhadap bidang yang digeluti memadai. Pelaku kegiatan ini (dalam hal ini Yehud) telah memiliki penguasaan teknis MPA yang baik dikerjakan. Manfaat yang didapat melalui kegiatan ini dinilai mencakup kebutuhan hidup keluarga, belanja dan untuk anak sekolah. Bagi lingkungan desa, tidak ada lagi potasium dan pemboman selain masyarakat berusaha dengan alat pancing. Secara nominal, manfaat yang diraih terkait peningkatan jumlah pendapatan setelah menjalankan MPA sangat baik. Berawal dari pendapatan sebesar Rp. 500.000,-, setelah adanya MPA menambah peningkatan menjadi Rp. 1.000.000,-. Yehud mengemukakan komentarnya atas kegiatan MPA ini bahwa rasa terima kasih atas pelaksanaan MPA karena sangat baik bagi keluarga dan lingkungannya.

12. Minyak Goreng sebagai Mata Pencaharian Alternatif – Mamore
Bertempat di Kec. Waigeo Barat Kepulauan, Kab. Raja Ampat, bermukim seorang pelaku usaha mata pencaharian alternatif bernama Mamore berusia 23 tahun yang melakukan kegiatan pengolahan minyak goreng. Pelatihan yang didapatkannya saat program Coremap berjalan, hingga saat laporan ini ditulis, belum terlibat. Pengalaman yang didapatnya selama melakukan kegiatan mata pencaharian alternatif sebelumnya adalah tambak teripang.
Selama dia bergelut dengan kegiatan mata pencaharian alternatif, tidak sedikit kendala atau hambatan yang ditemuinya. Salah satu hal yang menjadi hambatan yang melanda kegiatannya adalah dana MPA sangat kecil, sehingga untuk peminjaman pun sangat terbatas akhirnya pengembaliannya pun sangat terlambat.
Secara singkat dapat disebutkan proses kegiatan mata pencaharian alternatif tersebut adalah ikan yang didapat dibersihkan siripnya, dibilas, diberi garam setelah itu dijemur hingga kering. Produk yang dihasilkan dari kegiatan MPA ini adalah ikan asin dengan besaran besar ikan berkisar 100 kg. Jumlah produk yang dihasilkan melalui kegiatan ini berkisar antara 1 kg hingga 50 kg. Pelaksanaan kegiatan alternatif ini melibatkan kelompok, dengan kerjasama antar anggota di dalam kelompok dinilai cukup baik dengan kerjasama pemasaran/lokasi pemasaran/target pemasaran yang cukup lumayan.
Kegiatan alternatif ini akan lebih menghasilkan produk dan manfaat lebih manakala penguasaan teknik terhadap bidang yang digeluti memadai. Pelaku kegiatan ini (dalam hal ini Yehud) telah memiliki penguasaan teknis MPA yang baik dikerjakan. Manfaat yang didapat melalui kegiatan ini dinilai mencakup kebutuhan hidup keluarga, belanja dan untuk anak sekolah. Bagi lingkungan desa, tidak ada lagi potasium dan pemboman selain masyarakat berusaha dengan alat pancing. Secara nominal, manfaat yang diraih terkait peningkatan jumlah pendapatan setelah menjalankan MPA sangat baik. Berawal dari pendapatan sebesar Rp. 500.000,-, setelah adanya MPA menambah peningkatan menjadi Rp. 1.000.000,-. Yehud mengemukakan komentarnya atas kegiatan MPA ini bahwa rasa terima kasih atas pelaksanaan MPA karena sangat baik bagi keluarga dan lingkungannya.
13. Kios Ikan segar sebagai mata pencaharian alternatif – Hereth Sauyai
Desa Saporkuen di Kec. Waigeo Selatan, Kabupaten Raja Ampat, terdapat seorang pelaku usaha berusia 46 tahun yang bernama Hereth Sauyai yang sehari membuka kios sebagai usaha mata pencaharian alternatif. Hareth berkesempatan mendapatkan dana bantuan sebesar Rp. 6.000.000,. Pengalamannya dalam melakukan kegiatan mata pencaharian alternatif sebelumnya adalah penanaman bibit tanaman. Pelatihan yang sempat didapatkannya sejauh ini adalah Pencakokan Terumbu Karang.
Selama dia bergelut dengan kegiatan mata pencaharian alternatif, tidak sedikit kendala atau hambatan yang ditemuinya. Salah satu hal yang menjadi kendala yang kerap melanda kegiatannya adalah dana yang mereka dapatkan tidak berjalan dengan lancar.
Secara singkat dapat disebutkan proses kegiatan mata pencaharian alternatif tersebut adalah hasil ikan yang diperoleh langsung dijual di pasar Waisai Kabupaten raja Ampat. Selain itu, dia melakukan kegiatan jual beli ikan segar, kan asin dan garam.  Untuk ikan segar jumlah ikan yang jual melalui kegiatan ini mencapai 50 ekor ikan  dan 20 tali yang masing-masing dijual dengan harga Rp. 50.000 per ekor, sedang yang untuk 1 tali dijual dengan harga Rp. 20.000,-. Pelaksanaan kegiatan alternatif ini dilakukan sendiri, lokasi pasar Waisai kabupaten raja Ampat.
Kegiatan alternatif ini akan lebih menghasilkan produk dan manfaat lebih manakala penguasaan teknik terhadap bidang yang digeluti memadai. Pelaku kegiatan ini menganggap telah baik menguasai teknis MPA terkait pencakokan terumbu karang. Manfaat yang didapat melalui kegiatan ini dinilai cukup baik bagi keluarga. Bagi lingkungan desa, pembuat/kegiatan ikan asin bertambah. Secara nominal, manfaat yang diraih terkait peningkatan jumlah pendapatan setelah menjalankan MPA ini disebutkan sangat cukup berkembang. Berawal pendapatan sebesar Rp. 500.000, setelah ada penambahan MPA pendapatannya meningkat menjadi Rp. 1.000.000,-. Hereth mengemukakan bahwa ada kecurigaan dari masayakat yang tidak ikut program MPA COREMAP II.. Menurutnya, sebenarnya mata pencaharian laternatip ini cukup baik untuk menambah kebutuhan keluarga

14. Mencari Hasil Laut -  Alex Om Kas ba
Bertempat di Desa Yensawai Kecamatan Batanta Utara,  Kabupaten Raja Ampat, pelaku usaha mata pencaharian alternatif bernama -  Alex Om Kas ba dengan nomor kontak 081248907721 berusia 35 tahun melakukan kegiatan MPA mencari hasi laut. Saat program diluncurkan, dan dana bergulir digelontorkan, dia berkesempatan mendapatkan dana bantuan sebesar Rp. 5.000.000,-. Pelatihan yang sempat didapatkannya berkenaan dengan teknis kerja usaha adalah ikan asin, kerapu, teripang, dan lobster. Pengalaman yang didapatnya selama melakukan kegiatan mata pencaharian alternatif adalah ikan asin.
Selama dia bergelut dengan kegiatan mata pencaharian alternatif, tidak sedikit kendala atau hambatan yang ditemuinya. Salah satu hal yang menjadi hambatan yang kerap melanda kegiatannya adalah dana yang menunjang usaha tidak cukup maka dari kelompok usaha minta penambahan dana untuk menunjang/memperlancar usaha ini.
Secara singkat dapat disebutkan proses kegiatan mata pencaharian alternatif tersebut adalah dimulai dengan memancing kemudian ikan yang didapat dibelah sendiri kemudian setelah melalui proses pengaraman ikan dijemur sampai kering. Untuk teripang yang telah ditangkap dibersihkan lalu direbus kemudian dijemur kembali.  Pelaksanaan kegiatan alternatif ini melibatkan kelompok. Dalam memasarkan produk ini terdapat sedikit kendalal yaitu masalah transportasi yang kurang lancar.
Kegiatan alternatif ini akan lebih menghasilkan produk dan manfaat lebih apabila ditunjang oleh sarana transportasi yang memadai.  Pelaku kegiatan ini (dalam hal ini Alex) telah memiliki penguasaan teknis MPA yang baik. Manfaat yang didapat melalui kegiatan ini dinilai mencakup kebutuhan dalam keluarga dan masyarakat. Bagi lingkungan desa, dulunya lingkungan dan laut tidak menjamin tetapi sekarang sudah lebih baik dan lebih menjamin, masyarakat sudah memahami tentang MPA. Sudah tidak ada tekanan atau ancaman terhadap terumbu karang. Bagi masyarakat lain, timbul keinginan mereka untuk melakukan usaha MPA tersebut. Secara nominal, manfaat yang diraih terkait peningkatan jumlah pendapatan setelah menjalankan MPA sangat baik. Berawal dari pendapatan sebesar Rp. 200.000,-, setelah adanya MPA menambah peningkatan menjadi Rp. 500.000,-. Alex berkomentar, bahwa masih ada yang menyelam dengan menggunakan alat kompresor.

15. Bergelut dengan Ikan Hidup dan Agar-Agar – Piies
Berkedudukan di Kec. Waigeo Timur Kampung Pupen Kab. Raja Ampat, bermukim seorang pelaku usaha mata pencaharian alternatif bernama Piies Sangaji berusia 22 tahun yang melakukan kegiatan pemeliharaan dan penjualan ikan hidup dan agare-agar. Saat program diluncurkan, dan dana bergulir digelontorkan, dia berkesempatan mendapatkan dana bantuan sebesar Rp. 1.000.000,-.Pelatihan yang didapatkannya saat program Coremap berjalan, telah diikuti hingga tiga kali, dengan fokus pelatihan pada bidang perikanan. Pengalaman yang didapatnya selama melakukan kegiatan mata pencaharian alternatif sebelumnya adalah pemeliharaan agar-agar dan ikan kerapu.
Selama dia bergelut dengan kegiatan mata pencaharian alternatif, tidak sedikit kendala atau hambatan yang ditemuinya. Salah satu hal yang menjadi hambatan yang melanda kegiatannya adalah transportasi untuk pencarian hasil ikan tersebut dan musim terkait hasil agar-agar.
Secara singkat dapat disebutkan proses kegiatan mata pencaharian alternatif tersebut adalah ikan hidup yang didapat untuk sementara waktu di pelihara sebelum akhirnya dijual. Sedangkan untuk agar-agar, setelah diambil, kemudian di bersihkan kemudian dijemur, dan akhirnya dijual. Produk yang dihasilkan dari kegiatan MPA ini adalah ikan hidup dengan besaran besar ikan berkisar 20 kg sampai dengan 100 kg. Jumlah produk ini disebutkan cukup baik. Pelaksanaan kegiatan alternatif ini melibatkan kelompok, dengan kerjasama antar anggota di dalam kelompok dinilai sangat baik dengan kerjasama pemasaran/lokasi pemasaran/target pemasaran sangat jauh dari jangkauan masyarakat.
Kegiatan alternatif ini akan lebih menghasilkan produk dan manfaat lebih manakala penguasaan teknik terhadap bidang yang digeluti memadai. Pelaku kegiatan ini (dalam hal ini Piies) menyebutkan bahwa penguasaan teknis MPA kurang baik untuk ikan yang cukup lama. Manfaat yang didapat melalui kegiatan ini dinilai mampu membuat pelaku MPA bisa mandiri. Bagi lingkungan keluarga dan desa, dengan adanya kegiatan pribadi pelaku maupun masyarakat menangkap ikan dengan teratur. Penggunaan potasium, akar tuba, bom dan lain-lain berkurang. Secara nominal, manfaat yang diraih terkait peningkatan jumlah pendapatan setelah menjalankan MPA sangat baik. Berawal dari pendapatan sebesar Rp. 1.000.000,-, setelah adanya MPA menambah peningkatan menjadi Rp. 1.900.000,-. Piies mengemukakan komentarnya atas kegiatan MPA ini bahwa dengan adanya MPA, istrinya senang dan juga orang tuanya, keluarga ikut senang.

Manfaat Pengembangan MPA di Kabupaten Wakatobi Sulawesi Tenggara

1. Usaha  Petani Agar  - Harudin
Di desa Lenten kecamatan kaledupa selatan kabupaten wakatobi ada seorang pelaku kegiatan usaha mata pencahariaan alternatif  yang bernama harudin umur 41 tahun, usaha mpa yang ia geluti sekarang adalah sebagai petani agar agar, setelah ada program mpa dan memberikan bantuan dana untuk usaha dia berkesempatan mendapatkan dana bantuan dana sebesar 1.500.000. Secara singkat pekerjaanya itu sudah digelutinya sudaha lama dan sedangkan pelatihan atau pendampingan yang didapatkan dari program coremap II, dan harudin berkata selama kami menjadi anggota mpa, usaha kami menjadi lumayan maju, dan hambatan utama yang dia dihadapi adalah modal usaha, sedangkan kerjasama pemasaranya dengan lpstk dan md.

2. Usaha Penjual Sembako – Muh Ruslan
Muh. ruslan umur 30 tahun adalaha salah satu pelaku usaha mata pencahariaan alternatif yang bertempat tinggal didesa horuo kecamatan kaledupa kabupaten wakatobi.  Dia adalah seorang yang melakukan usaha jual beli sembako, dan dia mendapatkan dana bantuan dari pihak program sebesar 2.000.000. Dalam melakukan usahanya sekarang itu adalah sering mendapatkan pelatihan  atau pendampingan yang didapatkan dari program:  Kedua duanya dari pelatihan dan pendampingan, secara singkat kegiatannya yang dilakukannya itu berjalan, namun ada saja hambatan yang di hadapi adalah modal usaha yang sangat kurang sekali oleh karena itu meminta diberikan modal usaha yang cukup supaya usahanya lebih maju lagi menurut dia. Usahanya itu sangat terasa yang dapat menambah pendapatan, dan dia berkomentar bahwa kegiatan mpa ini sangat bermanfaat bagi saya, dan masyarakat pada umumnya.

3. Usaha Simpan Pinjam – Masaudin

Di desa peropa kecamatan kaledupa selatan kabupaten wakatobi ada seorang warga yang merupakan pelaku usaha mata pencahariaan alternatif  yang bernama masudin umur 43 tahun. Usaha yang dijalankannya itu adalah simpan pinjam, dan dia mendapatkan bantuan dana dari pihak program mpa sebesar Rp.50.000.000, dana yang cukup lumayan besar. Sedangkan dalam melakukan usaha simpan pinjam tersebut dia mendapatkan pelatihan atau pendampingan yang didapatkan dari coremap, sedangkan usahnya tersebut dilakukan secara perkelompok, dan hambatan yang sering dihadapi  yaitu setiap kelompok yang yang mendapat giliran diharapkan agar bersabar, karena dana yang di pinjam itu terbatas maka menunggu giliran selanjutnya.
Proses kegiatannya diantaranya meminjamkan kepada masyarakat desa dengan melalui kelompok  mendapat 2.5000.000 dengan bunga 2% perbulan.
Kerjasama anggota kelompok setiap kelompok memberi dana yang sama, sehingga tidak ada kecemburuuan diantara kelompok.
Manfaat yang dirasakan bagi masyarakat yang belum mendapatkan bagian harus bersabar, dan manfaat bagi keluarga merasakan ada peningkatan pendapatan, sedangkan bagi lingkungan desa Harus memberikan bantuan sesuai keinginan bagi tiap tiap individu, maka diperlukan modal dari coremap melalui lkm, dan peningkatan sangat menunjang bagi masyarakat  yang tidak mampu terutama bagi ibu ibu yang tidak mendapatkan pekerjaan. Dan mereka berkomentar bagi kami yang mendapat mpa kami merasa senang dan sejahtera, dengan adanya mpa kami merasa diperhatikan masyarakat pesisir dan mendapatkan keuntungn yang hasilnya lebih banyak.

4. Usaha Budi Daya rumput laut – wa adea

Di desa liyatogo kecamatan wangi-wangi selatan kabupaten wakatobi, ada sorang pelaku usaha mata pencahariaan alternatif yang bernama wa ade umur 34 tahun, dia melakukan usaha budi daya rumput laut dia mendapatkan bantuan dana untuk menunjang usahanya tersebut dari pihak program sebesar 2.000.000 dan dalam usahanya itu dia yang tergolong cukup maju dan berjalan namun hambatan yang dihadapi adalah pada curah hujan tinggi sering terjadi gagal panen sehingga merugi dan tidak mengangsuran ke LKM menjadi tersendat. Dalam melakukan usahanya tersebut proses kegiatan nya meliputi pemasangan benih (1-2hari) , perwawtan bibit (20-40hari), panen (1-2hari) ,pengembangan (1-4 hari), dan dihasilkan agar agar kering dengan jumlah 300-400kg pada musim yang cukup baik,100-200 kg pada saat musim kurang baik. Sedangkan pemasaran biasanya pembeli langsung ke lokasi kegiatan.
Manfaat yang dirasakannya setelah menjalankan usaha mpa ini bagi keluarga dapat meningkatkan kesejahteraan dan peningkatan pendapatan10-15%, bagi lingkungan desa kurangnya pengangguran dan bagi masyarakat lain menyewakan yang belum punya pekerjaan. Dia pun berkomentar diharapkan kepada program coremap untuk dapat melakukan pendampingan usaha  Khususnya cara pengolahan dan budidaya lebih baik  sehingga penghasilan meningkat.

5. Usaha Jual sembako  - wajana

Wajana 38 tahun adalah seorang pelaku usaha mata pencahariaan alternatif, yang bertempat tinggal didesa rondoma kecamatan tomia kabupaten wakatobi. Dalam kesehariaannya pelaku usaha mpa ini melakukan usaha jual beli sembako, dan pelaku usaha mpa ini juga mendapatkan bantuan dana sebesar 2.500.000 dari program mapa tersebut..
Dan dalam melakukan usahanya itu sering ada pelatihan atau pendampingan didesanya yang didapatkan dari program usaha mpa dan hasilnya cukup menguasai secara teknis,sedangkan pemasarannya tergantung dari kondisi setempat dan akses pemasaran yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat setempat, dan sangat bervariasi tegantung dari permintaan konsumen, kemudian kerjasama anggota yang dilakukan dalam usahnya tersbut cukup kuat dan solid diantara sesama anggota, dan kerjasama pemasarannya dilakukan berdasarkan kesepakatan anggota kelompok
Manfaat yang dirasakan bagi keluarga cukup membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, dan bagi lingkungan desa masyarakat ikut terlibat dalam kegiatan pemantauan dan pengawasan pesisir & laut disekitarnya, sedangkan bagi masyarakat lain adanya aturan desa tentang dpl yang berlaku di. Dan peningkatan  pendapatan setelah  menjalankan usaha mpa tersebut sekitar 25% dari pendapatannya. Dan dia berkomentar  berdasarkan hasil pembelajaran dari pelajaran coremap, Masyarakat cukup membantu dalam pemenuhan  kebutuhan sehari hari, dengan adanya lembaga keungan didesa yang mudah diakses.

6. Usaha Kerajinan dari Pasir - Sanaria

Di desa longa kecamatan wangi-wangi kabupaten wakatobi yang bernama sanaria umur 50 tahun dan kesehariannya melakukan kegiatan usaha kerajinan yang dibuat dari pasir , kerang dll, dan pada saat program mpa menggelontorkan dana bantuan untuk usaha mpa nya tersebut dia berkesempatan mendapatkan bantuan dana sebesar 1.000.000.
Sedangkan pengalamannya dalam melakukan  kegiatan mpa adanya kekurangan dana untuk membeli peralatan, sedang usaha berjalan dengan lancar maka tidak luput dari hambatan yang di hadapi adalah belum mempunyai listrik apabila memakai alat untuk mempercepat pemotongan triples pengering lem dan perekat dsb, dalam melakukan usahanya tersebut dia melkukannya secara berkelompok, yaitu kelompok usaha mandiri desa longa dan kerjasama pemasarannya dilakukan di daerah dekramas kabupaten wakatobi. Sedangkan dalam kesehariannya itu sanaria bisa menghasilkan 10 buah tempat tisu, aksesoris dan bingkai foto dll, sedangkan manfaat yang dirasakan bagi keluarga adalah meningkatkan  penadapatan sekitar 500.000/minggu, sedangkan bagi lingkungan desa mengurangi terhadap pengrusakan terumbu karang.

7. Usaha Menjual bahan pokok - wasumiati

Wasumiati umur 40 tahun adalah salah satu pelaku usaha mata pencahariaan alternatif didesa kasuari kecamatan kaledupa selatan kabupaten wakatobi, setelah dia menjadi anggota dari pelaku usaha mpa dia mendapatkan bantuan dana dari program sebesar Rp.5.000.000.
Dalam melakukan usahanya tersebut dia sering mendapatkan pelatihan atau pendampingan  yg  didapat kan dari coremap II, dan pengalamannya dalam melakukan  kegiatan mpa dengan sangat baik atau sangat membantu dalam proses kegiatan usahanya itu. Sedangkan hambatan  yang dihadapi  adalah modalnya masih sedikit sekali sehingga mendapatkan keuntungan yang sangat tipis pula. Dalam melakukan usahanya itu  kerjasamanya antar anggota kelompok sangat baik, dan target pemasaran adalah dijual kemasyarakat lokal/sekitarnya. Manfaat yang dirasakan bagi keluarga setelah manjalankan usahanya itu adalah diantaranya dapat meningkatkan usaha nya sedikit demi sedikit, sedangkan bagi lingkungan desa dapat dirasakan yaitu dapat mengurangi pengrusakan terumbu karang.


8. Usaha Petani agar agar – ld muhammadin

Ld muhammadin 54 tahun adalah seorang pelaku usah mata pencahariaan altenatif  didesa tanomeha    kecamatan kaleduna selatan kabupaten wakatobi. Dia seorang pelaku usaha sebagai petani agar agar. Dan dia adalah seorang yang beruntung mendapatkan dana bantuan dari mpa sebesar 1.500.000.  dalam proses usahanya itu langkag pertama, mempersiapkan peralatan baru membeli bibit agar agar, dan agar agar yang  dihasilkan 2 ton pada masa subur, 500kg pada masa kritis  dalam satu kali panen dan kendala/hambatan yang di hadapi setelah masa perubahan musim yang dihadapi maka para petani budidaya rumput laut  sering mengalami gagal panen, sehingga dapat merugikan usahanya tersebut.

9. Usaha Petani rumput laut - Buhari

Nama pelaku usaha mata pencahariaan alternatif ini beernama buhari umur 52 tahun yang bertempat tinggal di desa langge kecamatan kaledupa selatan kabupaten wakatobi, kegiatan yang dilakukan sehari hari dalam usaha mpa adalah sebagai petani rumput laut, dan dia mendapatkan dana bantuan dari program mpa tersebut sebesar 1.500.000, dalam melakukan usaha tersebut dia sering mendapatkan pelatihan atau pendampingan yang didapatkan dari program adalah cara  pengolahan rumpalam melakukan usaha tersebut alam melakukan usaha tersebut laut.
Pengalaman melakukan kegiatan usah mpa dia melihat lanngsung kegiatan lembaga budidaya rumput laut. Sedangkan penguasaan teknis mpa rata rata melakukan teknik kerja yang sangat bagus, lewat  pengalaman yang didapat dari kelompok, dan elama usaha itu berjalan tidak luput dari hambatan yang di hadapi didalam mengelola rumput laut, dengan maslah lokasi  pengolahan dimana rumput laut diolah  sampai kering dan hama rumput laut yang sulit disaat ini dari program belum ada solusinya. Dalam melakukan proses kegiatan budidaya rumput laut, diawali dengan pembibitan, sampai kering, dan dilakukan pemantauan pada hari kerja, Menghasilkan produk yang bisa memenuhi  kebutuhan  pengelola dan jasa yang dihasilkan karena adanya kerjasama antara pengelola dan pihak program, dan produk yang dihasilkan rumput laut yang sudah memenuhi standar.  Manfaat  yang dirasakan bagi keluarg bisa memenuhi kebutuhan sehari hari, sedangkan bagi lingkungan desa bebas dari gangguan yang merusak habitat laut  terutama terumbu karang, bagi masyarakat lain kegiatan ini bisa menjadi contoh kepada masyarakat yang belum mengenal kegaiatan mpa, dan diharapkan bisa merubahnya.

10. Usaha Jual kue  - Haemuna

Di desa ollo kecamatan kaledupa kabupaten wakatobi, ada dua orang pelaku usaha mpa yang  bernama haemuna dan martini umur 40Thn dan 30 Thn, dan jenis kegiatan usaha yang mereka lakukan adalah jual kue, sedangkan dia mendapatkan dana bantuan dari pihak program mpa adalah sebesar 3.000.000, sedangkan pelatihan atau pendampingan yang didapatkan dari program belum ada dan pengalaman melakukan  kegiatan mpa juga tidak ada. Sedangkan   hambatan yang di hadapi  masih bisa diatasi dan seperti biasa hambatan utama yaitu kurangnya dana untuk memperbesar usaha nya tersebut. Kegiatan usaha ini dilakukan secara perorangan, dan secara teknis dalam penguasaan teknis mpa juga masih kurang maksimal.
Sedangkan manfaat  yang dirasakan setelah usaha mpa ini berjalan dengan lancar maka manfaat bagi keluarga sangat baik untuk penambahan usaha keluarga, dan peningkatan kesejahteraan keluarga, sedangkan bagi lingkungan desa manfaatnya untuk terumbu karang sudah sangat terjaga dengan baik, dan bagi masyarakat lain tidak ada. Dan mereka berkomentar bahwa sangat baik dengan adanya coremap dan manfaatnya baik bagi pelaku MPA.

11. Usaha Berdagang  –  Halesia

 Di desa waitii kecamatan tomia kabupaten wakatobi, ada seseorang yang bernama halesia umur 39 tahun, adalah seorang pelaku usaha mata pencahariaan alternatif, dan pada saat program memberi bantuan dana untuk usaha mpa dia berkesempatan mendapatkan bantuan dana melalui coremap sebesar 3.000.000, disaat usaha itu berjalan maka muncul hambatan yang dihadapi adalah maslah masih kurangnya modal untuk tambahan modal usaha dan kadang kurang lancar dagangnya , dalam usahnya tersebut dia menjajakan dagangannya di pasar.

12. Usaha Pasang Bubu – Supardin

Supardin umur 34 tahun  adalah salah satu orang yang melakukan usaha mata pencahariaan alternatif yang bertempat tinggal di desa kollosoha kabupaten wakatobi
Jenis usaha mpa yang dia lakukan adalah enis kegiatan pasang bubu, didalam melakukan usahnya tersebut dan pengalaman melakukan kegiatan usaha mpa melihat secara langsung hasil terumbu karang baik dengan ikan yang berlimpah. Dalam usaha tersebut hambatan yang dihadapi adalah cara membuat pondok untuk tempat tinggal dan proses kegiatan membeli bubuk untuk usahanya tersebut. Dalam hal penguasaan teknis mpa dia mendapatkan dari pemuka masyarakat desa yang sudah berpengalaman.
Manfaat yang dirasakan bagi keluarga setelah menjalankan usaha ini adalah bisa menghidupi keluarga dan mampu menyekolahkan anak  sampai ke perguruan tinggi, sedangkan bagi lingkungan desa dampaknya tidak buruk karena tidak ada pengaruh terhadap terumbu karang karena jauh dari kawasan dpl dan kegiatan itu sudah merupakan usaha orang pendahulu bagi masyarakat setempat. Dan saprudin berkomentar bahwa masyarakat mulai melirik usaha mata pencahariaan alternatif yang dilakukannya tersebut.

13. Ketua  LPSTK  Waelumu

Nama laodeyma umur 58 tahun  adalah seorang ketua lpstk yang bertempat tinggal didesa waelumu kecamatan wangi wangi kabupaten wakatobi. Kesehariannya meliputi memeberikan pengarahan dengan pihak coremap II desa waelumu dan pihak coremap memeberi bantuan dana sebesat Rp. 50.000.000. di desa yang dia tempati dia menuturkan hambatan yang di hadapi kalau didesa saya tidak ada hambatan  apapun ujarnya, semuanya berjalan dengan baik dan tertib. Dalam kegiatan kesehariaanya ketua lpstk tersebut membuat gedung tk, pengadaan bodi patroli, pengadaan pondok informasi, dan pengadaan tanda daerah perlindungan laut. Kerjasama anggota kelompok semua anggota bersatu untuk mengelola dana bantuan yang diberikan oleh pemerintah yaitu dana dari coremap II, dan manfaat yang dirasakan bagi lingkungan desa adalah melestarikan terumbu karang dan jagalah laut kita, dan lestarikan terumbu karang dengan sebaik baiknya.

14. Pokmas Tani Sayur

Pokmas tani sayur adalah kelompok usaha yang dibentuk dikecamatan kaledupa selatan kabupaten wakatobi dengan jenis usaha yang dilakukan adalah pertanian. Dan pada saat program mata pencahariaan alternatif ada di desa mereka dan pihak coremap member bantuan dana kepada kelompok tersebut sebesar Rp.10.000.000.  didalam melakukan usaha tersebut kelompok pokmas sudah mengikuti melakukan  kegiatan mpa selama 2 tahun, dan hambatan yang di hadapi adalah tidak ada kapasitas untuk membeli peralatan mekanis untuk program usaha mpa tersebut, seperti hand tractor untuk pengolahan lahan dan irigasi atau pengairan masih tradisional, tidak ada sumber air, sedangkan proses kegiatannya meliputi menanam atau melakukan sayur, sayur yang kemudian hasilnya dijual ke pengecer dan lansung ke masyarakat, dan dalam sebulan kelompok tersebut menghasilkan 700kg/bulan dengan berbagai macam sayuran. Dalam kegiatan usahnya itu ada kerjasama anggota kelompok, dan sangat bagus karena anggotanya cukup antusias dalam melakukan kegiatan usaha itu, dan kelompok usaha tersebut dalam penguasaan teknis mpa tergolong cukup baik. Sedangkan manfaat yang dirasakan bagi keluarga adalah peningkatkan pendapatan yang cukup signifikan, dan manfaat bagi lingkungan desa mengurangi tekanan terhadap  terumbu karang karena semua anggota kelompok menjadi nelayan tamngkap ikan, sekarang masih menjadi petani sayur, sedangkan bagi masyarakat lain memberikan contoh ril kepada masyarakat dan mungkin nanti akan tertarik melakukan usaha yang sama dan mengurangi aktifitas explote terhadap laut, dan Mereka bekomentar bahwa mereka ingin sekali memperluas awal pertanianya  karena terhambat oleh mekanisasi kru mereka  tidak punya hand tractor dan irigasi teknis.

15. LPSTK isnawi - desa wangi wangi

Desa  wangi wangi kabupaten wakatobi, ada seorang wanita yang bernama isnawi 60 tahun sebagai anggota  lpstk, dan kegiatan yang dilakukan sehari hari sebagai anggota lpstk, dan  memjadi anggota usaha mata pencahariaan alternatif , disaat pihak program memberikan bantuan dana untuk usaha mpa tersebut dia berkesempatan mendapatkan dana sebesar 1.000.000
Saat usah mpa yang ia jalani maka sebelumnya dia mendapatkan pelatihan atau pendampingan  yang didapat kan dari program coremap, dalam usahanya tersebut  proses kegiatannya meliputi  jualan kue, pisang, penangkapan ikan. Sedangkan manfaat  yang dirasakan bagi keluarga adalah adanya   peningkatan  pendapatan setelah  menjalankan usaha mpa tersebut. Dia berkomentar agar lebih dipermudah dalam pengajaran .


16. Usaha industri rumah tangga

Di desa tampara kecamatan kaledupa selatan kabupaten wakatobi, ada sebuah usaha dengan yang jenis kegiatannya itu adalah industri rumah tangga dan nelayan sero, pelaku usaha mpa ini tidak menyebutkan namanya secara pribadi, dan usaha yang dilakukannya ini sudah dilakukan lumayan lama, dan padasaat pihak program memberikan bantuan dana maka dia berkesempatan mendapatkan dana bantuan sebesar 2.000.000. dalam melakukan usahanya itu dia sering mendapatkan pelatihan atau pendampingan usaha yang didapat kan dari program coremap II, sedangkan hambatan yang dihadapi dalam melakukan usaha mpa itu adalah kadang terhambat membayar sesuai waktu yang telah di tentukan akan tetapi pada bulan berikutnya dilunasi semua tunggakannya.  Seangkan manfaat yang dirasakan bagi keluarga dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga .                              



17. Usaha Petani Rumput Laut - Kasim

Kasim 50 tahun adalah seorang pelaku usaha mata pencahariaan alternatif  yang bertempat tinggal dikecamatan kaledupa kelurahan buranga kabupaten wakatobi,  dia adalah seorang pelaku usaha mpa sebagai petani rumput laut.  Pada saat pihak program usaha mpa memberikan dana bantuan dia berkesempatan mendapatkan bantuan dana sebesar Rp.500.000/ perorang, sedangkan pelatihan  atau pendampingan usaha mpa yang didapat kan dari program belum ada, sehingga pengusaan teknis  mpa sangat kurang. Namun begitu setelah menjalankan usaha mpa ini manfaat yang dirasakan adalah meningkatkan pendapatan.

18. Usaha Pengrajin Tenun

Desa tanjung kecamatan kaledupa selatan kabupaten wakatobi, pelaku usah mpa ini tidak menyebutkan nama sedangkan dulunya dia bekerja membuat kue,tenun pengrajin. Dan pada saat program mpa itu mengucurkan dana bantuan untuk usaha mpa dia berkesempatan mendapatkan bantuan dana sebesar Rp.50.000.000, dan dalam melakukan usaha mpa itu dia mendapatkan pelatihan atau pendampingan yang didapatkan dari coremap II, sedangkan hambatan yang di hadapi tidak ada hambatan yang dihadapi karena dalam tahap permulaan. kerjasama anggota yang dilakukan sangat solid sekali, dan penguasaan teknis mpa belum begitu mengusai teknisnya sedangkan manfaat  yang dirasakan bagi keluarga setelah menjalankan mpa adalah sangat mendukung sekali bagi keluarga dalam kehidupan sehari hari, karena dapat meningkatkan pendapatan bagi keluarga, sedangkan bagi lingkungan desa manfaatnya banyak sekali bagi masyarakat pesisir, dan bagi masyarakat lain

19. Usaha Budidaya Rumput Laut – Louru

Louru 50 tahun adalah seorang pelaku usaha mata pencahariaan alternatif yang bertempat tinggal didesa lentea kecamatan kaledupa selatan kabupaten wakatobi, usaha mpa yang dia lakukan adalah budi daya rumput laut, dan pada saat pihak program memberikan bantuan dana sebesar 1.000.000, dan saat melakukan usaha tersebut sering mendapatkan pelatihan atau pendampingan  yang didapatkan dari program coremap II. Sedangkan hambatan yang di hadapi adalah pengembalian pinjaman yang macet hal ini disebabkan oleh sering rusaknya rumput laut yang diolah yang disebabkan oleh hama/penyakit, sedangkan hasil produknya dijual ke tengkulak.