BIOEKOLOGI
TERUMBU KARANG
Oleh: Dedi Soedharma
Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB
PENDAHULUAN
Terumbu karang merupakan
ekosistim laut dangkal yang sangat produktif jika dibandingkan dengan
ekosistim laut dangkal lainnya, seperti lamun dan mangrove. Sehingga dapat
memberikan kontribusi tambahan dan input energi bagi lingkungan perairan
disekitarnya. Kondisi ini memungkinkan biota laut lainnya memanfaatkan
kesuburan terumbu karang sebagai tempat hidup mencari makan dan berkembang biak
bagi ribuan jenis taksa seperti krustasea, moluska, holothuria, finfish, tumbuhan
laut bahkan mamalia laut turut menjadi penghuninya.
Komposisi
warna kombinasi antara bentuk berongga terumbu karang dengan ratusan jenis ikan
karang dan biota lainnya yang berwarna warni menjadikan pesona nan sangat indah,
baik untuk para ilmuwan dan orang awan.
Masyarakat pesisir telah lama memanfaatkan sumberdaya terumbu karang
sebagai tumpuan hidupnya baik hanya untuk
memenuhi kebutuhan hidup untuk kecukupan sumber pangan atau sebagai mata
pencaharian utama dengan melakukan pemanenan berbagai jenis biota laut dan
asosiasinya.
Makin
lama permintaan sumberdaya yang berasal dari komunitas terumbu karang tersebut makin
meningkat sesuai dengan kebutuhan dan permintaan pasar sehingga intensitas pemanenan makin tinggi ditambah dengan kekeliruan
menggunakan alat tangkap yang tidak
ramah lingkungan seperti bahan peledak,racun sianida dan peralatan lainnya yang non
selektif,sehingga menyebabkan kerusakan yang cukup parah bahkan di beberapa
daerah sering ditemukan pada lokasi
lokasi terumbu karang tertentu sudah sangat sulit untuk dipulihkan tanpa
bantuan upaya rehabilitasi oleh manusia.
PENGENALAN
KLASIFIKASI TERUMBU KARANG
Terumbu
karang adalah bentuk struktur massif yang terbentuk oleh hasil deposit batu
kapur (kalsium karbonat) dari organisme Coelenterata coral sebagai penghasil
kapur ditambah dengan ganggang laut berkapur seperti halimeda menjadikan kenyamanan organisme
lainnya turut memanfaatkan sebagai tempat hidup,mencari makan dan tempat
berkembang biak.
Biota
Coral merupakan pembentuk utama sebagai ”reef building corals” (hermatypic) adalah organisme yang tingkatannya masih
rendah tetapi mempunyai kemampuan untuk
bersimbiose dengan mikro alga zoooxanthellae”unicellular dinoflagelata sehingga
dapat mempercepat sepuluh kali lipat untuk menghasilkan kerangka kapur yang
tumbuh,dengan persyaratan terpenuhinya factor factor pembatas seperti
salinitas,temperature,kedalaman. Terumbu karang dapat ditemukan sejak dari permukaan daerah dangkal (1 sd 2
m) hingga 80 m terutama pada daerah laut
yang jernih.
Berbagai
bentuk koral ditentukan oleh struktur komponen kapur yang terbentuk,sehingga
ada yang berbentuk placeloid atau flabellate,plocoid,cerioid,meandroid, dan
hydnophoroid. Bentukan ,ukuran panjang,lebar dari bagian bagian struktur kapur
tersebut dikelompokan secara taksonomis sebagai kelompok ordo,famili,genus dan
spesies. Daril penelusuran
banyaknya jenis jenis koral di Indonesia dapat mencapai diatas 400 jenis dan dari sekitar 60 famili,sehingga
cukup menyulitkan bagi para taxonomis dalam menelusuri jenis jenis tersebut
secara mudah karena beberapa jenis tertentu seperti karang bercabang Acropora ada yang mirip antara jenis yang satu dengan jenis lainnya.
Pengenalan
jenis di lapangan sangat menentukan keberhasilan dalam mengkoleksi data baik
kwalitatif maupun kwantitatif,sehingga dicarikan metoda yang lebih sederhana
dengan mengenali bentuk kerangka(life form) yangtelah dikembangkan dengan baik oleh Australian Institut of Marine
Sciences(AIMS),dengan hanya mengenali model model bentuk karang bercabang
(branching ),karang masif(massif corals),karang soliter,berbentuk
meja(tabulate) dan berbentuk jamur(foliose). Metoda ini cukup memudahkan karena dengan tidak diperlukan mengenal jenis,kita
sudah dapat menentukan kondisi
penutupan terumbu karang pada
suatu areal tertentu, sehingga kesehatan suatu komunitas coral dapat
dikwantifikasikan dengan cukup cepat.
FUNGSI KOMUNITAS TERUMBU KARANG DALAM EKOSISTIM
Binatang karang dari kelompok penghasil kapur (hard
corals) dan yang tidak seperti kelompok karang lunak(soft corals) telah terbentuk sejak ratusan juta tahun lalu
yaitu sejak terbentuknya planet bumi dengan kondisi temperature laut yang
relative hangat.Dari hasil observasi di berbagai tempat di seluruh dunia
ternyata batu karang dapat ditemukan
diseluruh dunia baik pada daerah dingin seperti benua Eropah hingga ke daerah
tropis di kawasan Indofasifik terutama yang sudah dalam bentuk fosil baik di
dalam laut dipinggir pantai bahkan sampai di daerah pegunungan yang jauh dari
laut.Mengapa terjadi demikian?Karena
proses pembentukan daratan dan
lautan planet bumi kita telah mengalami
evolusi yang cukup panjang dalam skala jutaan tahun dengan sebaran temperatur perairan
yang berubah rubah,seperti di Benua Eropah terutama daratan Inggris ada saat
saat tertentu mengalami kondisi hangat sehingga memungkinkan karang pembentuk
kapur tumbuh dan berkembang menjadi terumbu karang seperti yang kita temukan seperti di daerah hangat tropis.
Pada saat ini
terumbu karang hanya hidup di daerah yang hangat seperti di laut tropis yang dibatasi garis
imaginer ekuator antara 20 derajat lintang Utara dan Lintang Selatan,yaitu
sejak dari garis nol derajat dari
sekitar Barat Laut jazirah Arab di Timur Tengah,Barat Daya Lautan Hindia
disekitar P. Madagaskar, terus ke kawasan Pantai India,China sampai
Korea,Perairan Indonesia, Phillipina hingga ke daerah Selatan Jepang, Daerah
Australia di Great Barrier Reef , terus
ke pulau pulau di Pacifik Barat sampai
di New Caledonia daerah Pacifik Selatan Palao, Tahiti, Hawai hingga mencapai di daerah Karibia dan Brazilia
di samudera Atlantik.Walaupun demikian
luas sebarannya ternyata ada beberapa
daerah tropis yang tidak berkembang seperti di pantai Barat Afrika dan pantai Timur dan Selatan Amerika Latin karena
adanya pengaruh aliran arus dingin yang muncul ke permukaan di daerah menjadi
Upwelling.
Sebagai komunitas yang terlindung dan subur menjadikan
kenyamanan untuk hidup berbagai jenis organisme dari ratusan jenis
taksa organisme dari yang
seperti; bakteri,jamur, plankton,cacing laut,sponge teripang dan
moluska,krustasea sebagai binatang yang tidak bertulang belakang hingga biota yang bertulang belakang seperti ikan
,reptil dan penyu laut, bahkan mamalia laut seperti
duyung.Kehidupan dengan keragman yang sangat
tinggi tersebut menjadikan ekosistim terumbu karang sebagai salah satu
sumber megadiversiti di laut tropis, sama halnya seperti hutan tropis yang ada
di kita.
Terdapatnya berbagai sediaan sumber hayati terutama ikan
moluska dan krustasea,teripang dan rumput laut menjadikan kawasan ini menjadi
tumpuan hidup untuk usaha masyarakat
pantai terutama dari etnis Melayu, Bugis, Makasar, Maluku, Buton Bajau dan suku2 pesisir di Pesisir Papua.
Pada saat ini bisnis pemanfaatan sumberdaya dari biota
terumbu karang sudah berkembang seperti kegiatan industri mutiara,perdagangan
dan budidaya abalone,pembesaran lobster/udang karang,budidaya rumput laut dan
kegiatan budidaya ikan karang seperti
berbagai jenis kerapu, dan sunu.
Indonesia saat ini merupakan salah satu Negara pengexport
karang hias terbesar di dunia melalui prosedur perdagangan CITES dengan
kisaran antara 1,5 sd 2 juta piece per
tahun yang diambil dari lokasi lokasi di sekitar Lampung , P Seribu, Karimun
Jawa, Madura, Bali dan NTB,dan dari Sulawesi Selatan.
SUMBERDAYA TERUMBU KARANG
Sumberdaya terumbu karang merupakan bagian yang penting
yang bisa dimanfaatkan secara ekonomis baik sumberdaya hayati dari berbagai
jenis biota laut yang hidup atau berasosiasi dengan terumbu karang atau
dalam bentuk jasa lingkungan yang secara ekologis memberikan kenyamanan
terhadap lingkungan bawah air sebagai penghasil oksigen yang dikeluarkan oleh
micro alga zooxanthellae dan jasa lingkungan sebagai panorama bawah air yang
indah,pantai pasir yang putih serta kenyamanan tempat tinggal masyarakat pantai
dari angin dan ombak yang keras.Terumbu karang sebagai pelindung dan penghalang
datangnya arus dan gelombang yang besar dari tengah laut.Manfaat lainnya sumberdaya
terumbu karang adalah sebagai berikut:
1. Sebagai Penghasil Sumberdaya Hayati.
Sebagai penghasil sumberdaya hayati terutama ikan dan
biota laut karang lainnya dengan
berbagai ukuran dari beberapa cm hingga 70 sd 80 cm merupakan sumberdaya penting
yang bisa dimanfaatkan menjadi komoditi penghasil protein hewani .Kelompok ikan
karang ini berdasarkan kegunaannya dapat di manfaatkan sebagai ikan konsumsi
untuk kebutuhan dimakan dan ikan karang sebagai ornamental fish sebagai ikan
akuarium .Kedua jenis kebutuhan tersebut makin lama cenderung makin tinggi
sehinga bisnis perdagangan ikan karang hidup untuk pasokan pasar
Hongkong,Singapur dan Taiwan makin berkembang terutama jenis kerapu dan
sunu,sedangkan pasar ikan hias laut banyak dikirimkan ke Singapura,Amerika dan
Eropah. Ikan ekor kuning(Caesio sp)merupakan komoditi ikan yang penting yang
diangkap disekitar karang hidup dengan jarring muro ami. Armada penangkapnya
berbasis di P Seribu dengan daerah operasi dari Natuna ,Bangka Belitung,Karimun
Jawa, Bawean hingga ke Kangean di Madura. Singapura merupakan pasar utama terutama pada saat tahun baru china
permintaannya meningkat.
2.Sebagai Sumber Karang Hias Laut
Karang hias laut merupakan bagian perdagangan coral hidup
yang menarik karena harganya cukup menarik untuk pasaran internasional. Ratusan
jenis karang hias bercabang, masif dan karang soliter dipasarkan ke Eropah seperti ke Inggris,Perancis,Italy Jerman ,dan
ke Amerika Serikat. Kebutuhan akan karang hias makin meningkat terutama setelah Philipina
menghentikan exportt karang hidup,Indonesia menjadi pengexport terbesar karang
hias laut.Karang hias tersebut merupakan komoditi perdagangan khusus karena
harus ditentukan kwotanya setiap tahun. Pada saat ini lebih dari 20 perusaaan
exportir karang hias yang tergabung pada Asosiasi Karang,kerang dan Ikan Hias
Indonesia(AKKII)
3. Teripang dan Rumput Laut
Teripang dan rumput laut merupakan komoditi penting
lainnya yang dipanen di perairan terumbu
karang.Dua komoditi ini mempunyai nilai ekonomisyang tinggi untuk memasok kebutuhan
dalam dan luar negeri(export).Teripang dikumpulkan dari alam yang saat ini
populasi jenisnya terutama teripang pasir sudah sangat menurun,dikhawatirkan
stok di alam telah mulai menurun, sedangkan teknologi budidayanya belumberhasil
baik terutama untuk mendapatkan benih yang siap tebar di laut,sedangkan rumput
laut dari jenis Euchema cotonii merupakan komoditi unggulan untuk masyarakat
pantai, kebutuhannya saat ini makin
meningkat baik untuk pasar dalam dan
luar negeri.
4. Industri Kerang Mutiara.
Bahan baku industri kerang mutiara yaitu induk dan benih
berasal dari daerah terumbu karang sehingga keberadaan terumbu karang sangat
menentukan pasokan stok induk dan benih dari alam. Pada saat ini pasokan benih
dan stok induk bisa juga dihasilkan dari hasil pembenihan dan pembesaran sampai ukuran itertentu untuk
dipakai sebagai sediaan brood stok. Sumber induk ada yang dari alam sedangkan
anakan atau benih berasal dari hasil pemijahan di pembenihan.Pemilihan induk dari alam juga sering berdasarkan
pertimbangan warna mutiara yang akan dihasilkan,apakah menginginkan berwarna emas,pink,,putih
kebiruan atau warna warna lainnya.
5. Wisata Bahari
Wisata bahari mengunjungi obyek terumbu karang merupakan bagian yang penting
pada aktifitas wisata laut tropis .Keunggulan lankap bawah air dengan panorama
yang indah menjadikan setiap orang ingin terjun dan menikmati
keindahannya.Cukup dengan bermodalkan atau sewa masker dan snorkel kita bisa
menikmati keindahan bawah air tersebut.Kegiatan wisata bawah air merupakan
pilihan penting di Bali saat ini dimana mereka sudah merasa jenuh kalau hanya
mengunjungi objek objek di darat.Kegiatan ini dari tahun ke tahun terus
meningkat yang ditandai dengan maraknya paket wisata laut yang banyak menawarkan kursus singkat menyelam..Daerah yang paling
diminati di Bali untuk panorama bawah air adalah pulau Nusa Penida karena
disana telah disediakan fasilitas berupa
pontoon yang dibangun di kawasan terumbu karang sebagai shelter bagi para turis
untuk terjun ke air.Bagi para pencinta menyelam terumbu karang akan menjadi
pilihan utama dimanapun di tempat tempat
yang akan mereka kunjungi sebagai
spot lokasi penyelaman.
BIOPROSPEKTING
BAHAN OBAT OBATAN.
Bahan obat obatan yang sekarang sudah menjadi obat modern
berasal dari berbagai sumber daya alam terutama sumberdaya hayati hasil
explorasi di habitat alami terestrial pada lahan daratan,masyarakat di pedesaan
telah memanfaatkan bahan obat obatan tersebut secara turun temurun sebagai obat
tradisional untuk mengobati berbagai penyakit seperti anti pembengkakan,sakit
kepala,diare,malaria,bahkan penyakit yang disebabkan oleh bakteri dan jamu
dll.Pengetahuan masyarakat tersebut ternyata telah banyak diangkat menjadi obat
obatan modern dikemas dalam kemasan modern dan telah mengalami pengujian secara
klinis di pabrik obat obatan modern di negara berkembang seperti Amerika,
Eropah.
Dalam dekade terakhir laut merupakan daerah perburuan
penting sebagai sumber obat obatan modern terutama melakukan explorasi di
habitat terumbu karang Yang banyak dihuni oleh berbagai biota yang berpotensi
sebagai bahan obat obatan dari laut seperti rumput laut,nudibranch,gastropoda,spons,karang
lunak dsb.
Hasil Penelitian team IPB terhadap
jenis jenis spons dan karang lunak sudah ada beberapa jenis yang
potensial bisa di teliti lebih lanjut sebagai bahan obat obatan terutama yang
mengandung terpenoid.
DEGRADASI TERUMBU KARAN DAN PENANGGULANGANNYA
Ekosistim terumbu karang merupakan ekosistim laut dangkal
dimana sebaran terumbu karang selalu mengikuti keberadaan pulau pulau ya ng terisolasi di tengah laut serta berada
pada daerah landasan kontinen dangkal sejak dari tepi pantai hingga kedalaman
tertentu. Lokasi lokasi khusus juga bisa ditemukan terutama pada daerah dangkal
gosong di tengah laut seperti banyak ditemukan di sekitar p Seribu Teluk
Jakarta,P Banyak , Taman Nasional Takabonerate dan Taman Nasional Wakatobi di
Sulawesi Tenggara. Hamparan coral bawah
laut tersebut bisa sambung menyambung dengan luasan yang cukup besar mencapai puluhan kilometer persegi seperti diTaman
Nasional Wakatobi.
Keberadaan terumbu karang memudahkan untuk dijangkau
masyarakat pantai sehingga sering
masyarakat suku Bajau di Sul. Tenggara sangat terkait kehidupannya
kepada sumberdaya terumbu karang mereka
tinggal di tengah laut pada pulau pulau karang yang terpencil.
Mengapa terjadi kerusakan terumbu karang? Dari hasil
observasi team sosial COREMAP(……..) ternyata penyebab utama adalah keserakahan
manusia yang ingin mudahnya saja mendapatkan sumberdaya ikan dengan menggunakan
bahan peledak dan bahan racun ikan(potassium sianida).Kerusakan yang disebabkan
oleh bahan peledak yang daya ledaknya tinggi bisa meninggalkan lubang yang
cukup dalam serta memporakporandakan
struktur terumbu karang,sedangkan kerusakan yang ditimbulkan oleh racun
sianida lebih kepada kerusakan komunitas renik biotanya termasuk larva larva
ikan dan terumbu karang.
Pencemaran perairan merupakan bagian yang penting pada
ekosistim terumbu karang terutama polutan yang berasal dari daratan seperti
sedimentasi Lumpur,bahan organik dari sampah perkotaan,serta leaching nutrient dari kegiatan pertanian di daerah
hulu.Kelebihan nutrient tersebut menyebabkan munculnya komunitas alga laut yang
mengokupasi substrat dasar.Pada saat ini telah terjadi expansi alga laut
terebut di Teluk Jakarta dan di sekitar kepulauan Spermonde Sulawesi Selatan.
Upaya Penanggulangan
Penanggulangan untuk mengurangi kerusakan diharapkan dapat memulihkan kembali kondisi
lingkungan terumbu karang diperlukan langkah langkah pengendalian kerusakan
langsung yang terkait dengan kegiatan ekstrasi sumberdaya seperti penangkapan
ikan karang,penyadaran masyarakat serta
penyediaan lapangan kerja yang memadai,serta pendidikan keterampilan
,dan penegakan hukum .Konsep pemulihan dengan model tersebut diatas memerlukan
dana yang besar serta waktu yang lama. Sasaran proyek Coremap saat ini dalam
implementasinya lebih kepada pemberdayaan masyarakat local dan melakukan
pengawasan pada daerah daerah yang diperuntukan sebagai kawasan perlindungan.
Teknologi Rehabilitasi dan Pengkayaan Habitat(habitat enrichment)
Penciptaan Terumbu Buatan.
Terumbu buatan (artificial reef )merupakan teknologi
pilihan yang telah berhasil menciptakan habitat baru memperkaya keanekaragaman
hayati terumbu karang .Berbagai model telah dikembangkan menjadikan kita bisa
memilih yang paling cocok apakah menggunakan kongkrete blok semen,bioreef,ban
bekas dan bahan dari pvc paralon.
Trasplantasi karang.
Teknologi rehabilitasi yang relative baru di Indonesia
bahkan di dunia adalah upaya mempercepat terjadinya komunitas terumbu karang
dengan menggunakan tehnik pemotongan(cutting) bagian bagian yang hidup
dipindahkan ke tempat yang lain untuk
menjadikan komunitas baru.Dari hasil temuan riset dan plot plot demosite dengan
berbagai jenis karang yang ditransplantasikan ternyata karang bercabang cukup
cepat pertumbuhannya dibandingkan dengan karang tidak bercabang.rata rata jenis
acropora antara 0,5 s/d 1,5 cm per bulan.
Tehnik transplantasi sebagai pilihan untuk mendapatkan
individu baru mempunyai prospek yang
baik sebagai pilihan yang bisa disosialisasikan kepada masyarakat
pesisir dalam rangka penyediaan stok karang yang diperdagangkan. Pada saat ini sedang disusun pedoman
transplantasi karang oleh Ditjen PHKA sebagai Management Authority untuk perdagangan coral melalui procedure
CITES.